The Story of Indonesian Heritage

Simphonion

Alat musik ini berasal dari Jerman abad 18. Alat musik ini termasuk instrumen musik klasik, tidak menggunakan tenaga listrik tetapi secara manual dengan cara diputar. Tenaga penggeraknya berupa per, pemutaran per harus dilakukan searah jarum jam. Jika diputar per akan menggerakkan roda-roda gigi yang terdapat pada ruang mesin (bagian tengah), putaran gigi-gigi akan menimbulkan putaran putaran pada roda pemutar yang terdapat pada ruang atas, selanjutnya akan menimbulkan pula  berputarnya piringan yang telah terpasang. Akibatnya terjadi sentuhan antara gigi-gigi piringan bagian belakang dengan susunan roda-roda gigi (bilah nota) yang terpasang di bagian belakang dua deret. Bilah-bilah not dipasang vertikal dengan arah berlawanan, setiap deret terdiri dari 80 buah bilah not. Sentuhan kedua gigi akan menimbulkan adanya getaran bilah-bilah not sehingga menghasilkan bunyi yang merdu. ***


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami