The Story of Indonesian Heritage

  • Istana Ali Marhum Kantor

    Kampung Ladi,Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat)

  • Gudang Mesiu Pulau Penyengat

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Benteng Bukit Kursi

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Kompleks Makam Raja Abdurrahman

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Mesjid Raya Sultan Riau

    Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

Tampilkan postingan dengan label Risan Temple. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Risan Temple. Tampilkan semua postingan

Candi Risan

Di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selain ditemukan hasil budaya masa prasejarah juga ditemukan hasil budaya masa klasik. Hasil budaya yang termasuk dalam masa klasik ini berasal dari abad 6 – 10 Masehi. Hasil budaya masa klasik yang ditemukan di Kabupaten Gunung Kidul di antaranya Candi Risan di Kecamatan Semin dan Candi Plembutan di Kecamatan Playen.


Candi Risan terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, berada di koordinat ± 49 UTM X: 4644650, UTM Y: 9138820.
Candi masa klasik ini terdiri atas 2 buah bangunan candi yang berderet dari utara ke selatan dengan arah hadap ke barat. Hal ini diindikasikan dengan adanya penemuan trap tangga naik menuju candi. Candi utara berukuran 13 x 13 m; sedangkan candi selatan berukuran 11,5 x 11,5 m. Kedua bangunan candi ini terbuat dari batu putih.


Latar belakang agama di Candi Risan adalah Buddha. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Awalokiteswara dan beberapa bangunan yang bercorak agama Buddha.
Arca Awalokiteswara merupakan emanasi (pancaran) Amitabha (Buddha yang menempati arah mata angin sebelah barat. Mudranya adalah Dhyani Mudra dan lambangnya adalah bunga teratai merah atau padma). Oleh karenanya, arca Dhyani Buddha Amitabha selalu terlihat pada mahkotanya.
Secara keseluruhan bentuk asli Candi Risan sudah tidak terlihat. Hal ini dikarenakan bangunan candi sudah teraduk pada bagian bawah. Selain itu, juga karena batunya yang terbuat dari batu putih yang mudah rusak oleh faktor cuaca, serta kondisi tanah yang mudah longsor. *** [051012]
Share:

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami