-
Istana Ali Marhum Kantor
Kampung Ladi,Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat)
-
Gudang Mesiu Pulau Penyengat
Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
-
Benteng Bukit Kursi
Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
-
Kompleks Makam Raja Abdurrahman
Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
-
Mesjid Raya Sultan Riau
Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
Daftar Bangunan Kuno di Pekanbaru

Berikut ini adalah daftar bangunan kuno atau peninggalan sejarah lainnya yang terdapat di Pekanbaru:
Makam Marhum Pekan
Makam ini terletak di Jalan Mesjid Raya, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Monumen Kereta Api dan Makam Pahlawan Kerja
Monumen ini terletak di Jalan Kaharuddin Nasution No. 194 Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Istana Siak Sri Indrapura

Kesultanan Siak Sri Indrapura bermula dari tahun 1723 (Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah/Raja Kecik) hingga 1946 (Sultan Syarif Kasim II) dengan 13 periode pemerintahan dan menabalkan sebanyak 12 Sultan. Pusat pemerintahan telah berpindah 5 kali namun tetap berada di sepanjang aliran Sungai Siak dan kejayaan Siak mencapai puncak dimulai dari Sultan Siak ke III (Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin) hingga ke VIII (Sultan Syarif Ali Abdul Jalil Saifuddin) dengan wilayah kekuasaan mencapai Tamiang Aceh dan Sambas. Setelah Sultan ke VIII wafat kerajaan ini banyak kehilangan wilayah kekuasaannya akibat politik adu domba penjajah kolonial Belanda dan konflik internal kerajaan. Namun di masa Sultan ke XI (Sultan Syarif Hasyim) secara ekonomi dan hubungan diplomasi internasional (Perancis, Belanda, Inggris dan Turki) kejayaan Siak mencapai puncaknya (Sutomo & Surya, 2018: 204).
Bangunan Istana Siak yang kita saksikan sekarang ini merupakan bangunan peninggalan kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau, dan bangunan tersebut merupakan yang terakhir dari 5 kali perpindahan tersebut (Buantan, Mempura, Senapelan, Mempura, dan Siak Sri Indrapura). Sebenarnya, istana ini bernama Istana Assiyaratul Hasyimiah, tetapi lebih terkenal dengan sebutan Istana Siak Sri Indrapura. Julukan lain untuk istana ini adalah Istana Matahari Timur.
Bangunan istana ini berbentuk persegi dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama atau bawah, terdapat enam ruangan dengan berbagai macam fungsi. Keenam ruangan tersebut adalah ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu perempuan, satu ruang di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai dua atau atas, terbagi menjadi sembilan ruangan yang digunakan oleh sultan dan tamu kerajaan.
Sutomo, I.T. & Surya, A. (2018). Cultural Significance: Kawasan Bersejarah Kota Siak Sri Indrapura. Diunduh dari https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/lslivas/article/view/2763/2389