Perahu pada masa Islam erat kaitannya dengan perdagangan dan perkembangan kota di Indonesia. Perahu-perahu tradisional berkembang lebih pesat karena fungsi dan peranannya semakin meningkat. Kota-kota pelabuhan sebagai salah satu kunci utama dalam perdagangan seperti Banten, Jayakarta, Makassar, Ambon, Gresik, Ternate, Tanjungpura, dan lain-lain merupakan kota pelabuhan besar yang sering didatangi oleh pedagang dari luar negeri. Dalam perdagangan rempah-rempah pada masa Islam, pelabuhan Makassar, Jayakarta dan Gresik menjadi pelabuhan utama sebelum barang dagangan tersebut dibawa ke luar negeri. Kota-kota tersebut menjadi tempat singgah dan berlabuh perahu-perahu besar yang daya angkutnya mencapai ratusan ton. Perahu-perahu besar yang datang dari Cina, Arab, dan India secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan dalam teknologi pembuatan perahu. Banyak ciri-ciri perahu Jung dari Cina yang mempunyai kemiripan dengan jung-jung dari Jawa. ***
-
Istana Ali Marhum Kantor
Kampung Ladi,Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat)
-
Gudang Mesiu Pulau Penyengat
Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
-
Benteng Bukit Kursi
Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
-
Kompleks Makam Raja Abdurrahman
Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
-
Mesjid Raya Sultan Riau
Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]
Tampilkan postingan dengan label Perahu Pada Masa Kerajaan Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perahu Pada Masa Kerajaan Islam. Tampilkan semua postingan
Perahu Pada Masa Kerajaan Islam
Budiarto Eko KusumoMinggu, Juli 08, 2012Indonesia, Perahu Pada Masa Kerajaan Islam, Ships during the Islamic reign
Tidak ada komentar

Perahu pada masa Islam erat kaitannya dengan perdagangan dan perkembangan kota di Indonesia. Perahu-perahu tradisional berkembang lebih pesat karena fungsi dan peranannya semakin meningkat. Kota-kota pelabuhan sebagai salah satu kunci utama dalam perdagangan seperti Banten, Jayakarta, Makassar, Ambon, Gresik, Ternate, Tanjungpura, dan lain-lain merupakan kota pelabuhan besar yang sering didatangi oleh pedagang dari luar negeri. Dalam perdagangan rempah-rempah pada masa Islam, pelabuhan Makassar, Jayakarta dan Gresik menjadi pelabuhan utama sebelum barang dagangan tersebut dibawa ke luar negeri. Kota-kota tersebut menjadi tempat singgah dan berlabuh perahu-perahu besar yang daya angkutnya mencapai ratusan ton. Perahu-perahu besar yang datang dari Cina, Arab, dan India secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan dalam teknologi pembuatan perahu. Banyak ciri-ciri perahu Jung dari Cina yang mempunyai kemiripan dengan jung-jung dari Jawa. ***