The Story of Indonesian Heritage

  • Istana Ali Marhum Kantor

    Kampung Ladi,Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat)

  • Gudang Mesiu Pulau Penyengat

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Benteng Bukit Kursi

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Kompleks Makam Raja Abdurrahman

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Mesjid Raya Sultan Riau

    Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

Tampilkan postingan dengan label Museum Giok Aceh Abu Usman Top Idocrase. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Museum Giok Aceh Abu Usman Top Idocrase. Tampilkan semua postingan

Museum Giok Aceh Abu Usman Top Idocrase

Demam batu giok yang melanda Aceh ternyata tidak sia-sia. Bagi pecinta batu alam, bisa berkunjung ke Aceh karena Provinsi Aceh sekarang memiliki museum yang menyimpang dan mengumpulkan jenis batu alam mulia dari berbagai pelosok Aceh. Museum ini dikenal dengan nama Museum Giok Aceh Abu Usman Top Idocrase.
Museum ini terletak di Jalan Khairil Anwar No. 15-17 Kelurahan Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Lokasi museum ini tepat berada di depan Hotel Aceh Barat Peunayong.


Sesuai namanya, Museum Giok Aceh dimiliki oleh Ir. Muhammad Usman alias Abu Usman. Abu Usman yang lahir pada 1964 adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafi Assunah di Lampeuneuruet, Aceh Besar dengan jumlah santri sekitar 100 orang. Ia merupakan alumnus Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, menggeluti dunia batu mulia di Aceh sejak 30 tahun silam. Batu giok miliknya berhasil memenangi kontes batu mulia dalam Indonesia Gemstone Competition pada Maret 2014 di Jakarta dengan merebut lima sertifikat sekaligus, yaitu dari juara satu, dua, tiga, harapan satu hingga juara harapan dua. Sejak kemenangan itu, batu giok dari Aceh merajai batu mulia Indonesia, dan hal ini memunculkan inisiatif Abu Usman untuk mendirikan museum giok ini.
Gagasan membuat museum ini muncul setelah proses riset panjang yang dilakukan oleh beberapa pengusaha batu yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (APBA). Riset itu menunjukkan bahwa aset Aceh yang memliki nilai tinggi belum dikemas  dengan baik. Padahal memiliki nilai ekonomi utnuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sehingga museum ini dibangun, sesungguhnya untuk melestarikan batu giok Aceh berbagai macam jenis.


Museum yang diresmikan pada 3 Februaru 2015 oleh Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf ini terletak di gedung lima lantai dengan luas 10 x 15 meter dan bisa menampung 500 hingga 1.000 orang. Lantai satu terdapat gallery, dua hingga empat tersedia ruang pamer berbagai jenis batu. Sedang lantai atasnya aula serta kantor museum.
Namun pada saat penulis berkunjung ke museum ini, hanya dipandu untuk melihat koleksi batu alam yang berada di lantai saja. Terdapat beragam batu alam, mulai dari bongkahan batu cincin sampai ke asesorisnya. Hanya saja ini baru tahap penyusunan dan dekorasi ruang. Kendati guide menerangkan baru ada ragam koleksi batu alam dari dua kabupaten di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Jaya dan Nagan Raya, namun pesona macamnya telah mampu membuat decak kagum. Sedikitnya ada 20 jenis batu dipamerkan, salah satunya adalah jenis Idocrase Aceh yang memiliki kualitas dunia.
Museum Giok Aceh ini merupakan museum umum yang menyediakan informasi seputar batu alam yang ada di Aceh, dan sekaligus menyediakan informasi wisata Aceh. Museum ini diprioritaskan sebagai tempat pembelajaran mengenai batu-batu mulia yang berada di Bumi Aceh, dan ke depannya diharapkan menjadi pusat riset perbatuan di Aceh.
Pihak museum juga akan bekerjasama dengan travel seluruh Aceh untuk menjadikan museum ini sebagai destinasi wisata baru di Aceh. Terlebih Museum Giok Aceh ini merupakan Museum Giok Idocrase pertama di Indonesia. *** [300315]

Share:

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami