The Story of Indonesian Heritage

  • Istana Ali Marhum Kantor

    Kampung Ladi,Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat)

  • Gudang Mesiu Pulau Penyengat

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Benteng Bukit Kursi

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Kompleks Makam Raja Abdurrahman

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Mesjid Raya Sultan Riau

    Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

Tampilkan postingan dengan label Ethnic Typical Banyuwangi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ethnic Typical Banyuwangi. Tampilkan semua postingan

Suku Using, Etnis Khas Banyuwangi

Suku Using (dilafalkan dengan ‘osing’) adalah penduduk asli Banyuwangi atau juga disebut sebagai ‘wong Blambangan’ dan merupakan pendudukan mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Suku Using merupakan perpaduan budaya dan tradisi yang ada di Banyuwangi.
Walaupun menjadi etnis khas Banyuwangi, secara proporsi, penduduk suku Using bukan mayoritas di 24 kecamatan. Tidak ada data pasti yang menyebutkan berapa jumlah suku Using di Banyuwangi.
Meski berkelompok dalam kantong wilayah tertentu, masyarakat Using tidak bersifat ekslusif seperti masyarakat Tengger yang hidup di dataran tinggi Tengger (dekat Gunung Bromo) atau masyarakat Baduy di Banten. Masyarakat Using sangat adaptif, terbuka dan kreatif terhadap unsur kebudayaan lain.
Karakter egaliter menjadi ciri yang sangat dominan dalam masyarakat Using. Ini tampak dalam bahasa Using yang tidak mengenal tingkatan bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Madura. Struktur masyarakat Using pun tidak berorientasi pada priyayi seperti orang Jawa juga tidak pada kyai seperti orang Madura dan tidak juga pada Ksatria seperti kasta orang Bali.
Kendati demikian, suku dan budaya Using tetap saja memiliki daya tarik tersendiri untuk dieksplorasi oleh para ilmuwan dan kalangan akademisi. ***

Sumber:
  • Merpati Archipelago Inflight Magazine Edisi 19 Desember 2012 hal. 42-44
Share:

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami