The Story of Indonesian Heritage

  • Istana Ali Marhum Kantor

    Kampung Ladi,Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat)

  • Gudang Mesiu Pulau Penyengat

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Benteng Bukit Kursi

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Kompleks Makam Raja Abdurrahman

    Kampung Bulang, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

  • Mesjid Raya Sultan Riau

    Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau [Pulau Penyengat]

Tampilkan postingan dengan label SM Ardan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SM Ardan. Tampilkan semua postingan

Syahmardan

Terkenal dengan nama sastrawannya yaitu SM Ardan. Sastrawan Betawi yang satu ini uniknya lahir di Medan pada 2 Februari 1932. Meski tidak memiliki darah Betawi dalam tubuhnya, sejarah mencatat bahwa Ardan menjadi sosok pertama kali menggunakan dialek Betawi dalam karya Sastra Indonesia. Barulah disusul Firman Muntaco.
Ardan dikenal sebagai penyair, cerpenis, novelis, esais, dan penulis drama. Kebangkitan lenong dan topeng Betawi tidak lepas dari tangannya. Ardan juga berprofesi sebagai jurnalis dan pernah bekerja di majalah Merdeka, wartawan olahraga Suluh Indonesia, redaktur Abad Muslimin (1966), dan redaktur Citra Film (1981-1982). Lebih dari 22 tahun, beliau mengabdi pada Sinematek Indonesia di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail dan pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1982-1990). Sayang, Tuhan telah memanggilnya pada 26 November 2006, dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. ***

Sumber:
KOMPAS Edisi Minggu, 30 Juni 2013 hal. 29
Share:

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami