Stasiun
Kereta Api Bojonegoro (BJ) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Bojonegoro,
merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah
Operasi (Daop) 6 Semarang yang berada pada ketinggian + 15 m di atas permukaan
lain, dan merupakan stasiun kereta api kelas I. Stasiun Bojonegoro terletak di
Jalan Gajah Mada, Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro,
Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada di depan Loresta Motor, Jual
Beli-Tukar Tambah-Cash Credit.
Bangunan
Stasiun Bojonegoro ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda meski
fasade bangunan ini sedikit mengalami perubahan dengan penambahan teras untuk
pintu masuk utamanya. Pembangunan stasiun ini bersamaan dengan pembangunan jalur
kereta api Babat-Bojonegoro-Cepu sepanjang 72 kilometer. Pengerjaan jalur
kereta api ini dilakukan oleh Nederlandsch-Indische
Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api swasta di Hindia Belanda.
Dimulai pada tahun 1902 dan selesai pada tahun 1903.
Proyek jalur kereta api Babat-Bojonegoro-Cepu ini merupakan bagian dari proyek besar jalur kereta api Gundih-Surabaya. Pengerjaan proyek besar dilaksanakan dari dua arah. Arah barat dimulai dari Gundih-Gambringan-Kradenan-Cepu-Bojonegoro, sedangkan dari arah timur dimulai dari Surabaya (Pasarturi)-Kadangan-Sumari-Lamongan-Bojonegoro. Jadi, proyek besar tersebut akhirnya bertemu di Stasiun Bojonegoro. Proyek besar Gundih-Surabaya ini memakan waktu selama tiga tahun.
Stasiun
ini memiliki 7 jalur dengan jalur 3 dan 4 sebagai sepur lurus, arah barat
(menuju Cepu) dan timur (menuju Lamongan). Semua jalur ini menyatu pada
ujung-ujungnya, kecuali jalur 6. Karena jalur 6 merupakan sepur badug, yang
jalan masuknya dari arah timur. Sepur badug ini digunakan untuk menyimpan
gerbong-gerbong lama.
Dulu,
dari Stasiun Bojonegoro ini ada jalur kereta api yang menghubungkan ke Jatirogo
sepanjang 49 kilometer yang juga dibangun oleh NIS pada tahun 1919. Kemudian
dari Jatirogo dilanjutkan pembangunan jalur rel kereta api
Jatirogo-Pamotan-Lasem sepanjang 34 kilometer, yang pengerjaannya dilakukan
oleh Semarang-Joana
Stoomtram-Maatschappij Zustermaatschappijen (SJS) dari tahun 1914 hingga
tahun 1919. Sedangkan, jalur kereta api Juwana-Rembang-Lasem sepanjang 34
kilometer sudah dikerjakan lebih dulu oleh SJS pada tahun 1900. Sayangnya,
jalur kereta api dari Bojonegoro hingga Juwana tersebut sudah tak aktif lagi.
Stasiun
Bojonegoro ini merupakan stasiun kelas I, berbentuk persegi panjang. Bagian
depan, tepatnya pada pintu masuk utama dilakukan penambahan untuk terasnya.
Sehingga, baik yang mengantar maupun yang menjemput penumpang bisa langsung
berada di teras tersebut. Sebagai stasiun besar, Stasiun Bojonegoro memiliki banyak
layanan kereta api seperti pada stasiun besar lainnya yang ada di Pulau Jawa.
Layanan kereta api yang berhenti di Stasiun Bojonegoro meliputi kereta api
Sembrani, Harina, Gumarang, Jayabaya, Kertajaya, Maharani, Cepu Ekspres, Blora
Jaya Ekspres, dan KRD Bojonegoro. ***
[121215]
Sedot WC Bojonegoro
BalasHapus