The Story of Indonesian Heritage

Apotik Simpang Surabaya

Setelah melihat Monumen Kapal Selam (Monkasel) dan Jembatan Gubeng, langkah kaki pun dilanjutkan  ke arah barat menuju ke Tunjungan. Rek ayo rek! Mlaku-mlaku nang Tunjungan. Tunjungan merupakan sebuah kawasan komersial  di Kota Surabaya di mana sepanjang jalan ini banyak ditemui bank, toko, hotel, restoran, dan gedung pemerintah. Tak hanya itu, kawasan Tunjungan banyak menyisakan bangunan tempo doeloe yang masih bisa dilihat sampai sekarang.
Baru mau masuk kawasan Tunjungan dari arah selatan, mata ini telah dimanjakan oleh sejumlah bangunan lawas. Seperti bangunan yang berada di pojok sebelah utara Jalan Basuki Rachmad menuju Jalan Tunjungan atau Jalan Gubernur Suryo. Bangunan lawas tersebut oleh masyarakat setempat dikenal dengan Apotik Simpang. Bangunan apotik ini terletak di Jalan Simpang Lonceng No. 5 Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Lokasi apotik ini berada di sebelah utara Hotel Bekizaar atau di depan Tunjungan Plaza.


Meski bangunan lawas tersebut masih disebut dengan Apotik Simpang, sebenarnya usaha apotik tersebut sudah tidak ada lagi. Tapi karena sejak sudah tidak ada Apotik Simpang, bangunan tersebut seolah ‘kabur’ akan kepemilikannya, dan wujudnya pun masih seperti dulu sehingga warga sekitar masih akrab dengan sebutan Apotik Simpang.
Menurut catatan sejarah yang ada, Apotik Simpang (De Simpangsche Apotheek) dirancang oleh Herman Smeets, dan dibangun pada tahun 1855 di bekas lahan yang dulunya merupakan tanah bekas gardu telekomunikasi. Kemudian pada 1 Juli 1856 tercatat juga seorang apoteker  Simpangsche Apotheek bernama Adrianus Jacobus Smitt.
Dalam perjalanan usahanya, bangunan Apotik Simpang mengalami beberapa kali perubahan pada fasadnya. Melihat foto lama tahun 1910 koleksi Tropenmuseum yang diunggah di dunia maya, bangunan sudah berlantai dua dan bagian tengahnya tampak menonjol dan paling tinggi. Gaya arsitekturnya masih dipengaruhi Indische Empire. Di kiri kanannya masih rimbun dengan pepohonan besar yang teduh.
Foto lama tahun 1924 koleksi KITLV menunjukkan adanya perubahan pada fasad bangunan Apotik Simpang. Bangunan tersebut masih lantai dua, namun di kedua ujung bangunannya terlihat dua menara berkubah, dan di tengah-tengah kubah terpasang penangkal petir. Di kiri bangunan yang berada di tikungan menuju Jalan Gubernur Suryo sudah tampak berdiri bangunan-bangunan. Begitu pula, yang di sisi kanan telah muncul bangunan-bangunan juga.
Pada tahun 1930, Apotik Simpang kembali mengalami renovasi. Dalam renovasi ini sekaligus juga diperluas bangunannya hingga ke selatan, dan berlanggam Art Deco. Karena menjadi tambah luas, bangunan tersebut selain digunakan sebagai apotik, juga dipakai untuk Toko Occasion dan Toko Atal Sport. Pada waktu itu, Toko Occasion merupakakan toko mobil, sedangkan Toko Atal Sport menyediakan berbagai alat olahraga.
Sejak direnovasi pada tahun 1930 sampai sekarang, bangunan tersebut masih sama bentuknya hingga sekarang.  Tulisan yang masih ada di tembok adalah Occasion, Atal Sport, dan Wing On. Sedangkan, tulisan Simpangsche Apotheek sudah tak ada lagi. Dulu, di kiri kanan bangunan ini terdapat jalur trem tapi sekarang juga sudah tak ada lagi.
Kini, bangunan lawas bekas Apotik Simpang tersebut menjadi saksi bisu akan dinamika perkembangan Kota Surabaya, namun sayang taman yang berada di depannya malah merusak pandangan terhadap kemegahan dan kesejarahan bangunan tersebut. *** [090116]

Kepustakaan:
https://commons.wikimedia.org/wiki/
http://media-kitlv.nl/image/
https://www.genealogieonline.nl/
http://www3.petra.ac.id/eastjava/
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami