Stasiun Kereta Api Kalisetail (KSL) bukan sekadar titik persinggahan bagi kereta yang melintas di kawasan timur Pulau Jawa. Terletak di ketinggian +272 meter di atas permukaan laut, di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, stasiun ini menyimpan sejarah panjang yang terukir sejak zaman kolonial Hindia Belanda.
Bangunan utama Stasiun Kalisetail masih mempertahankan arsitektur asli warisan masa lalu meski sudah ada sedikit penambahan-penambahan, menandai jejak kehadiran Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda.
![]() |
Peron Stasiun Kalisetail |
Jalur sepanjang 58 kilometer ini menjadi bagian dari SS Oosterlijnen - wilayah operasional SS yang mencakup hampir seluruh jalur di selatan dan timur Jawa Timur serta sebagian timur Jawa Tengah.
![]() |
Genta Stasiun Kalisetail di dekat ruang kontrol |
Berbeda dengan kemegahan stasiun besar lainnya, Stasiun Kalisetail dibangun secara sederhana. Awalnya, peronnya bahkan belum memiliki kanopi. Namun, transformasi terus dilakukan. Pada Desember 2023, stasiun ini telah dilengkapi dengan kanopi (overcapping) di peron, memberikan kenyamanan bagi penumpang yang menunggu atau naik-turun kereta api, bebas dari panas dan hujan.
![]() |
KA Ijen Express memasuki Stasiun Kalisetail pada pukul 20.25 WIB di hari Selasa (17/06) |
Tiga jalur aktif melayani kegiatan operasional stasiun ini, di mana jalur 2 menjadi sepur lurus, dan jalur 1 serta 3 digunakan untuk persilangan antar kereta, baik dari yang datang dari arah barat (Stasiun Kempit) maupun dari arah timur (Stasiun Temuguruh).
Setiap dentuman roda kereta yang melintas di atas rel Stasiun Kalisetail membawa lebih dari sekadar penumpang - ia membawa memori, cerita, dan semangat perjalanan yang terus bergerak maju, menyambungkan masa lalu dengan masa depan Banyuwangi dan Indonesia. *** [270625]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar