The Story of Indonesian Heritage

Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang

Secara administratif Lembaga Permasyarakatan (LAPAS) Anak Wanita terletak di Jalan Daan Mogot No. 28 C Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Batas bangunan tersebut sebelah utara dengan Jalan Daan Mogot, sebelah timur dengan Jalan Meteorologi, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Jalan Kehakiman Raya.
Tahun 1928 bangunan ini didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk pengasingan anak-anak Indo Belanda yang melakukan kenakalan/pelanggaran dan pengelolanya oleh Yayasan LOG. Kemudian diserahkan kepada Yayasan Pro Juventute pada tahun 1934. Penyerahan kepada pemerintahan Jepang pada tahun 1942 digunakan sebagai rumah tahanan perang terutama anak-anak dan wanita Belanda yang akan dikembalikan ke Negara Belanda. Selain itu pada tahun yang sama, pernah pula digunakan sebagai Sekolah Akademik Militer Tangerang yang terkenal salah satu pahlawannya, yaitu Daan Mogot.
Pada tahun 1950 dikelola oleh Yayasan Pra Yuwana. Selanjutnya, pengelolaan diserahkan kepada pemerintahan Indonesia di bawah Departemen Kehakiman RI sebagai Rumah Pendidikan Negara (1962).
Perubahan nama menjadi LAPAS Anak Wanita Tangerang tahun 1964. Setelah itu berubah nama tahun 1977 menjadi LAPAS Anak Negara Wanita Tangerang. Tahun 1985 berubah nama kembali menjadi LAPAS kelas II B Anak Wanita Tangerang (SK Kementerian Kehakiman tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja LP).
Bangunan LAPAS ini memiliki luas tanah 66.000 m² dan luas bangunan 39.560 m². Pada luas tersebut terdapat 5 bangunan pavilion hunian tahanan, 1 bangunan blok sel, 1 bangunan gedung kantor, ruang aula, mushala, dapur, tunker dan sarana pendidikan. Kantor berada pada bagian depan bangunan dekat pintu masuk utama. Bangunan ini keseluruhan dikelilingi oleh tembok dinding setinggi 5 m. Bangunan kantor dan pavilion terlihat perbedaan bentuk. Pada bangunan kantor ukuran jendela dan pintu tidak besar seperti yang ada pada bangunan pavilion.
Ukuran dan denah bangunan kantor dan paviliun pun berbeda. Ukuran bangunan kantor lebih besar daripada bangunan paviliun. Denah bangunan kantor memanjang dari utara hingga selatan, sedangkan bangunan paviliun lebih menyerupai bangunan tempat tinggal. Pada bagian muka bangunan LAPAS tersebut terdapat dua lapangan yang terpotong jalan. Lapangan sebelah selatan terdapat lonceng yang tingginya ± 10 m. Bagian dalam bangunan terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian utara dan selatan. Bagian utara terdapat 5 bangunan, yaitu 2 bangunan paviliun yang salah satunya diberikan pagar teralis, 1 bangunan untuk dapur, 1 ruang pendidikan dan 1 bangunan sel.
Bagian selatan terdapat dua bangunan paviliun, 1 ruang data, 1 mushala, dan 1 ruang kegiatan kerja. Bagunan lainnya yaitu ruang aula yang berada di bagian timur LAPAS, berseberangan dengan bangunan kantor serta menara air berada di bagian tengah LAPAS. Pada bangunan LAPAS ini ada sebagian yang telah mengalami perubahan pada genteng karena mengalami krusakan dan bentuk genteng telah tidak diproduksi lagi di masa sekarang. ***
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami