Klenteng
Thong Hwie Kiong merupakan salah satu tempat ibadah yang cukup tua dan memiliki
nilai sejarah yang kental bagi orang Tionghoa yang beragama Budha maupun penganut
Khong Hu Cu di Purworejo. Klenteng seluas ± 400 m² ini terletak di Jalan
Singodranan 15 Purworejo, atau tepat berada di belakang Pasar Baledono.
Klenteng
ini didirikan pada 23 Desember 1888 oleh para pedagang Cina yang berada di
Purworejo kala itu (Bagelen). Arsitektur
bangunan berciri arsitektur Cina dengan warna dominan merah sebagai simbol
penolak bala terhadap kekuatan roh jahat. Bangunan terdiri dari tempat pemujaan
dan asrama pengelola. Halaman depan bagian kanan terdapat prasasti dengan huruf
Cina kuno yang isi prasasti belum diterjemahkan dan berangka tahun 1888 M.
Klenteng
ini merupakan klenteng standar yang semua bahan bangunannya didatangkan dari
Tiongkok. Ciri klenteng standar adalah di bawah bangunan ada batunya
yang panjang tanpa sambungan, dan dilihat dari usianya, klenteng ini termasuk
klenteng tertua yang berada di eks Karesidenan Kedu.
Di
Klenteng Thong Hwie Kiong terdapat sebuah arca dewa yang umurnya sudah mencapai
ratusan tahun dan masih terjaga dengan baik hingga kini. Dia adalah arca dewa
bumi. Arca dewa bumi atau Hok Tek Ceng Sin ini adalah dewa utama di klenteng
ini yang dianggap dewa paling bijak dan sabar. Selain itu, di klenteng
ini juga terdapat 14 arca lainnya.
Berdasarkan
aspek historis dan usia bangunan klenteng tersebut, oleh Pemerintah setempat
(Pemkab Purworejo) dimasukkan ke dalam benda cagar budaya yang tidak bergerak
dengan nomor inventarisasi: 11-06/Pwr/TB/23, namun demikian klenteng ini masih
digunakan untuk persembahyangan umat Khong Hu Cu hingga kini.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar