Kendati
Aceh mendapat predikat Serambi Mekkah, bukan berarti tidak ada toleransi bagi
kehadiran agama lain di Aceh. Kehadiran beragam bangunan ibadah, seperti:
vihara dan gereja merupakan salah satu buktinya. Gereja Katolik Hati Kudus yang
berdiri megah di Kota Banda Aceh adalah salah satunya.
Gereja Hati Kudus terletak di Jalan Diponegoro,
Kelurahan Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Lokasi gereja ini berada di depan Pante Pirak Swalayan di daerah Simpang Lima
Peunayong.
Munurut
sejarahnya, keberadaan gereja ini berhubungan dengan kehadiran tentara Belanda
ke Aceh. Kebutuhan rohani akan pasukan tentara Belanda pada masa pendudukan
Belanda di Aceh kala itu, ditugaskanlah Pastor Henricus Christiaan Verbraak SJ
ke Tanah Aceh. Sebelumnya, Verbraak tugas pertamanya adalah menjadi misionaris
di Padang.
Pada
tanggal 29 Juni 1874, Verbraak menginjakkan kaki di Banda Aceh setelah
perjalanan dari Padang. Sampai dengan tahun 1877, Verbraak harus tinggal di
sebuah gubuk sederhan yang sekaligus menjadi tempat pelayanannya. Gubuk
tersebut berada di tanah di pinggir Krueng Aceh yang menjadi bagian istana yang
telah dikuasai tentara Belanda, yang disebut Pante Pirak.
Pada awalnya, Pastor Verbraak dengan dibantu para tentara Belanda membangun sebuah kapel dan pastoran sederhana dari kayu dan bambu. Namun, karena daerah tersebut sering dilanda banjir sehingga bangunan itu tidak tahan lama. Penguasa militer saat itu, Van der Heyden, yang mengetahui akan masalah ini memberikan izin untuk mendirikan bangunan yang lebih layak. Dimulailah pembangunan kapel dan pastoran baru yang mulai dilaksanakan pada 5 Februari 1884. Kapel dengan menara tersebut dibangun dari kayu yang berkualitas bagus dan lebih kuat dari sebelumnya. Setahun kemudian, kapel tersebut mulai digunakan pada perayaan Hari Raya Paskah, dan dipimpin langsung oleh Pastor Verbraak. Verbraak sendiri menjadi pimpinan kapel dan pastoran di Banda Aceh sampai dengan 23 Mei 1907. Ia mengundurkan diri karena alasan penglihatan dan sekaligus ingin memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk memimpinnya.
Seiring
berjalannya waktu, jumlah jemaat kapel ini semakin bertambah dan beragam. Tidak
lagi tentara saja, melainkan masyarakat sipil pribumi dan pegawai pemerintah
serta pedagang warga Tionghoa. Daya tampung kapel tersebut sudah tak memenuhi
jemaat lagi sehingga perlu dibangun kembali sebuah gereja yang bisa menampung
para jemaat tersebut. Lalu, dipugarlah kapel tersebut dan dibangunlah gereja
yang lebih luas. Bangunan gereja tersebut akhirnya diresmikan dan digunakan
pada 26 September 1926 oleh Pastor Augustinus Huijbregrets dengan nama Gereja
Katolik Hadi Kudus.
Gereja
tersebut menggunakan gaya arsitektur Neo Klasik Modern yang telah disesuaikan
dengan iklim tropis. Gereja tersebut memiliki luas bangunan dengan ukuran 12 x
14 meter dengan ketinggian 12 meter. Di samping itu, Gereja Hati Kudus ini juga
dilengkapi dengan menara yang memiliki ketinggian sekitar 22 meter, yang di
atasnya terdapat lambang ayam jantan. Sehingga, gereja ini juga mendapat
julukan sebagai “Gereja Ayam”.
Di
Indonesia, gereja ini menjadi salah satu gereja terindah. Interior pada gereja
ini memiliki jendela yang diberi kaca berwarna jenis staned glass dengan lantai
keramik warna-warni yang disusun dalam bentuk mozaik. Menurut beberapa sumber,
disebutkan bahwa lantai keramik tersebut hingga lonceng gereja semuanya secara
khusus didatangkan dari Negeri Belanda.
Selain
tempat peribadatan, dalam kompleks gereja ini juga dilengkapi dengan kantor
pengelola yang ada di bagian belakang gereja, sekolah dari jenjang TK hingga
SMA, serta tempat suster pengurus gereja. Sampai saat ini pihak gereja belum
mengubah sedikitpun bentuk dan gaya arsitektur gereja pada awal mulai
berdirinya bangunan ini. Bahkan, ketika Aceh dilanda gempa dan tsunami, gereja
ini masih utuh. Hanya ada sedikit perbaikan dan rehabilitasi yang dilakukan. *** [300315]
Damai di bumi... Saya ingin berbagi artikel tentang Katedral di Florence di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/florence-di-piazza-del-duomo_11.html
BalasHapusLihatlah juga videonya di Youtube https://youtu.be/OVEs_zYK_FQ