Museum Jawa Tengah Ranggawarsita merupakan sebuah asset pelayanan publi di bidang pelestarian budaya dan pendidikan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang dan sekitarnya. Sejak diresmikan tanggal 5 Juli 1989, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita makin eksis di tengah masyarakt. Pengunjungnya bertambah setiap saat, tua-muda, besar-kecil, siswa sekolah maupun masyarakat umum selalu memadati museum, apalagi di saat hari libur nasional dan liburan sekolah.
Saat ini Museum Jawa Tengah Ranggawarsita memiliki 59.814 buah koleksi. Sebagian disajikan di ruang pamer utama, sebagian yang lain disimpan di gudang penyimpanan, ruang karantina, selasar gedung dan di dalam ruang laboratorium perawatan koleksi.
Nama Ranggawarsita sendiri diambil dari nama seorang pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yang karya-karyanya sangat akrab di tengah masyarakat Jawa. Seperti Serat Kalatidha dengan bait-baitnya yang meramalkan tentang adanya zaman edan.
Di mana Letak Museum Ranggawarsita?
Museum ini terletak di Jalan Abdulrahman Saleh No. 1 Semarang. Letak lokasi museum ini sangatlah strategis. Artinya, mudah dijangkau dari berbagai arah.
Ketika Anda memasuki Kota Semarang dari arah barat (dari Jakarta), tepatnya di Bundaran Kalibanteng, Anda akan langsung melihat bangunan museum yang berbentuk Joglo. Hampir semua jenis kendaraan umum baik angkot maupun bus kota akan melewati Bundaran Kalibanteng tersebut. Apabila Anda naik pesawat dan turun di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Anda pasti juga akan melewati Bundaran kalibanteng, tempat Museum Ranggawarsita berada.
Kapan Dapat Berkunjung ke Museum?
Museum buka setiap hari, dari hari Senin sampai dengan Minggu, begitu pula pada hari besar nasional maupun keagamaan. Jam buka museum dari jam 08.00-15.00 WIB, kecuali hari Jumat dari jam 08.00-11.00 WIB. Tiket masuk cukup murah, hanya Rp 2.000,- untuk anak-anak dan Rp 4.000,- untuk dewasa. Panduan pun juga kami sediakan apabila pengunjung membutuhkan dan bahkan bisa berbahasa Inggris juga.
Pada saat hari besar nasional seperti HUT Kemerdekaan Indonesia atau Hari Raya Idul Fitri, kami menampilkan berbagai atraksi yang menarik yang berhubungan dengan pelestarian nilai-nilai budaya, seperti kesenian Barongan, Kuntulan, Kuda Lumping dan lain-lain. Kunjungan pada saat liburan sekolah akan sangat menarik dan mengasyikkan, karena pengunjung dari berbagai sekolah di Jawa Tengah akan dapat berinteraksi langsung dan seringkali kami mengadakan berbagai permainan dan kuis yang menarik.
Manfaat Apa yang Kita Dapatkan?
Dengan berkunjung ke Museum, banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan. Di antaranya untuk berwisata budaya, menimba ilmu tentang sejarah dan kebudayaan. Sebagai museum terluas di Indonesia dan terlengkap di Jawa Tengah, kami berusaha untuk menjadikan Museum Jawa Tengah Ranggawarsita sebagai jendela informasi, sejarah, seni, dan budaya. Itulah sebabnya etos kerja museum adalah “Bangga Peduli Budaya.”
Dengan mengunjungi museum, merupakan pelajaran yang tak mungkin didapat dari lembar halaman buku sejarah. Karena kami berusaha agar museum dan koleksi-koleksinya dapat benar-benar dimanfaatkan khususnya dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
Tata penyajiannya mengacu pada konteks eksistensi manusia Jawa Tengah dan lingkungannya. Konteks ini dituangkan dalam 4 (empat) gedung pamer utama yang ditata secara kronologis. Dimulai dari Sejarah Alam, Zaman Hindu-Budha, Masa Islam, Masa Kolonial, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan kesenian yang berkembang di Jawa Tengah dari dulu hingga sekarang.
Diawali dari sebuah tetenger Gunungan Blumbangan berukuran raksasa yang diukir dari kayu jati dan merupakan hasil karya seni siswa SMK Ukir Jepara, yang menggambarkan sistem kehidupan di alam semesta yang tidak kekal dan diwarnai dengan gejala yang saling bertolak belakang, kanan-kiri, atas-bawah, dan depan-belakang.
Falsafah yang diyakini masyarakat Jawa adalah bahwa untuk mencapai tujuan mulia, akan selalu mendapat rintangan. Diakhiri dengan kisah Bima Suci yang menggambarkan perjuangan Bima mencapai air kehidupan abadi (Tirta Parwitra).
Digambarkan bayangan Dewa Ruci dengan tata pewarnaan yang serba hitam, makna filosofisnya menggambarkan bahwa perjalanan sejarah masyarakat Jawa yang bermuara pada pembentukan jati diri di dalam menuju cita-cita.
Apa Saja Koleksi yang Ada di Museum?
Museum Ranggawarsita memiliki beragam koleksi yang didisplay dalam 4 gedung pameran tetap, meliputi:
Gedung A1 (lantai bawah): Wahana Geografi dan Batuan
Ruang sejarah alam menampilkan lukisan sejarah terjadinya alam semesta. Berisi koleksi batuan dan evokatif gua stalaktit dan stalakmit.
Gedung A2 (lantai atas): Wahana Paleontologi
Menampilkan koleksi fosil-fosil hewan, tumbuhan dan manusia yang sebagian besar ditemukan di daerah Sangiran, Sragen.
Gedung B2 (lantai atas): Wahana Keramik dan Batik
Menampilkan koleksi keramik dari Cina, Eropa, dan Keramik Lokal. Sedangkan koleksi batik, menampilkan koleksi batik dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti: Lasem, Pekalongan, Semarang, Pati, Surakarta dan Banyumasan.
Gedung B1 (lantai bawah): Masa Peninggalan Islam dan Masa Kolonial
Koleksi yang dipamerkan berupa situs-situs pemujaan seperti Menhir, Dolmen, Punden berundak, Arca perwujudan nenek moyang, Nekara dan Alat upacara.
Arca-arca Hindu yang berasal dari kompleks Candi Ngempon, Kec. Pringapus, Kab. Semarang. Arca-arca ini dalam keadaan utuh yang diselamatkan di Museum Ranggawarsita. Seperti Arca Siwa, Arca Durga, Arca Agastya, Arca Ganesha dan Prasasti. Menampilkan hiasan terakota, ornament Mantingan yang unik dengan sulur-suluran bentuk bunga, maket Masjid Demak dan Kudus serta Kaligrafi.
Gedung C1 (lantai bawah): Wahana Perjuangan Bangsa
Koleksi yang paling menarik adalah ruang diorama. Yang menampilkan delapan adegan peristiwa bersejarah yang berhubungan dengan sejarah perjuangan bangsa dalam bentuk boneka kecil. Di ruang diorama ini, pengunjung juga dapat mendengarkan narasi dari setiap peristiwa melalu earphone yang ada di setiap diorama tersebut.
Gedung C2 (lantai atas): Wahana Ethnografi
Menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa Tengah sehari-hari. Dalam bidang teknologi mata pencaharian, teknologi industry, teknologi kerajinan, teknologi rumah tinggal, dan lain-lain.
Evokatif teknologi industry Besalen (pande besi) merupakan bengkel pembuatan alat-alat pertanian dan pertukangan serta alat-alat rumah tangga, bahkan membuat benda pusaka seperti keris, tombak, dan pedang yang dibuat oleh seorang empu.
Gedung D2 (lantai atas): Wahana Kesenian
Menampilkan kesenian daerah yang berkembang di Jawa Tengah, baik berupa benda, peralatan maupun jenis kesenian musik, pergelaran maupun pertunjukkan. Salah satunya adalah Barongan dan Kuda Lumping, yang merupakan seni pertunjukan yang berbau magis sehingga diperlukan seseorang yang dapat menetralkan kembali para pemain yang mengalami trans (kesurupan). Barongan sangat berkembang pesat sebelum masuknya agama Islam.
Gedung D1 (lantai bawah):
Terbagi menjadi beberapa ruang, di antaranya ruang pembangunan, ruang numismatika/heraldika, ruang tradisi Nusantara, ruang intisari, dan diakhiri dengan ruang hibah.
Ruang hibah merupakan ruang khusus yang menyimpan berbagai koleksi yang berasal penyerahan (hibah) langsung dari masyarakat. Benda-benda yang dihibahkan berasal dari perorangan maupun instansi. Contohnya berbagai macam tosan aji, yaitu berupa keris, tombak dan lain-lain adalah sebuah sepeda yang dahulu digunakan untuk mengantarkan surat dan paket oleh PT. POS Indonesia.
Ruang Koleksi Emas:
Di sini ditampilkan macam benda koleksi yang terbuat dari emas pada zaman klasik, seperti gelang, kalung berbentuk jambu mete, kelat bahu, binggel, cincin stempel, keris, dan beberapa peralatan atau wadah.
Beberapa koleksi emas ini ada yang ditemukan oleh Witolakon di Wonoboyo, Kabupaten Klaten. Temuan berupa berbagai macam perhiasan dengan berat keseluruhannya 25 kilogram.
Fasilitas Apa Saja yang Ada di Museum?
· Perpustakaan
Koleksi buku yang dimiliki Museum Ranggawarsita cukup beragam, terutama yang berhubungan dengan sejarah budaya dan buku ilmu pengetahuan, serta berbagai tulisan hasil penelitian budaya dari beberapa ilmuwan.
· Ruang Audio Visual
Merupakan sebuah ruangan yang didesain seperti sebuah bioskop mini berkapasitas 40 orang yang dilengkapi dengan stereo sound system, ruangan ber AC dan kedap suara.
· Coin Box
Berupa kotak audio yang memperdengarkan berbagai cerita rakyat yang berkembang di Jawa Tengah. Hanya dengan memasukkan sebuah koin Rp 100,- Anda akan dapat mendengarkan cerita rakyat selama lebih kurang 3 menit dan dengan koin Rp 500,- dapat menyaksikan cerita bergambar.
· Ruang Apresiasi
Disediakan pula sebuah ruangan yang didesain unik untuk pameran khusus, pergelaran budaya, lomba-lomba, dan festival yang mengedepankan pemahaman edukatif cultural.
· Taman dan Arena Bermain
Terletak di antara gedung pameran. Pengunjung dapat istirahat dan melepas lelah dengan menikmati keindahan taman dengan diiringi gemercik suara air terjun di tengah kolam ikan serta kicauan burung nan merdu.
· Souvenir Shop
Menyediakan souvenir khas Jawa Tengah seperti batik, souvenir, dan lain-lain.
· Auditorium
Untuk belajar di museum, rapat, seminar, pernikahan, dan lain-lain. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar