Museum Transportasi terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Museum ini semula direncanakan hanya untuk Museum Kereta Api namun atas kesepakatan Menteri Perhubungan dan Yayasan Harapan Kita selaku pengelola TMII menjadi Museum Transportasi yang didirikan pada tahun 1984. Peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991 dengan maksud menjadi Lembaga permanen milik Departemen Perhubungan sebagai sarana mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti-bukti sejarah dan perkembangan transportasi serta peranannya dalam pembangunan nasional. Selain itu diharapkan sebagai sarana informasi dan pengetahuan mengenai dunia transportasi, sejarah perkembangan teknologi transportasi, sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.
Bangunan museum ini terdiri atas empat bagian ruangan yang diperuntukkan untuk menyajikan koleksi-koleksi yang dimilikinya disertai kombinasi dengan area di luar bangunan tersebut. Dengan luas areal 6,2 hektar tersebut, museum ini mampu menghadirikan nuansa eksistensi transportasi yang pernah ada di Indonesia, dari dulu hingga kini. Sajian lengkap mengenai dunia transportasi mulai dari sejarah perkeretaapian Indonesia dan peta jaringan kereta api di pulau Jawa, lengkap dengan koleksi kereta api yang menggandeng gerbong-gerbong kayu, bus-bus kuno hingga pesawat udara Garuda DC-9.
Empat bagian ruangan yang ada di gedung museum tersebut digunakan untuk memamerkan koleksi-koleksi moda transportasi beserta sejarahnya selain koleksi yang berada di areal luar tersebut, yang terdiri atas modul Pusat, modul darat, modul laut dan modul udara.
Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi tradisional masa lampau, mencakup transportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia, berupa alat transportasi sederhana dengan menggunakan tenaga manusia, hewan, atau angin, antara lain cikar, andong, bendi, becak, perahu layar, dan sebuah koleksi unik berupa foto kereta jenasah asli yang dipakai masyaarakat Aceh untuk mengangkutjenasah Sultan Iskandar Thani tahun 1641
Modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan transportasi darat, mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai, danau, dan penyeberangan, berupa alat transportasi yang sudah mulai menggunakan tenaga mesin awal sampai sekarang, antara lain cikar DAMRI yang merupakan armada pertama DAMRI dan berperan pada masa kemerdekaan (tahun 1946) sebagai alat angkut logistik militer di wilayah Surabaya dan Mojokerto.
Modul laut menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transportasi laut yang telah menggunakan mesin, mencakup berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya, dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut, prasarana yang ada dewasa ini, serta peralatan penunjang lain.
Modul udara menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transportasi udara serta perkembangannya dan teknologi peralatan transportasi udara, mencakup pesawat terbang, peralatan transportasi udara, dan peralatan bandar udara. *** [050712]
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus