Anak dan cucu bupati dari Banjarnegara ini sejak masa mudanya memang sudah bersemangat terjun dalam gerakan perjuangan bangsanya melawan penjajah.
Selesai Sekolah Pertanian Menengah pada masa itu, dia kemudian bekerja menjadi Mantri Pertanian. Karena tugas-tugasnya yang selalu mobil, dia banyak melihat betapa menderitanya rakyat kecil, kaum petani di berbagai daerah.
Kemudian dia masuk Boedi Oetomo dan pekerjaan sebagai Mantri Pertanian dilepaskannya. Dalam organisasi ini, dia dipercaya memimpin harian “Boedi Oetomo” edisi bahasa Belanda di Yogyakarta.
Boedi Oetomo yang dipimpinnya tak lama hidup karena kehabisan modal. Bersama dengan pimpinan organisasi lainnya, dia pindah ke Solo. Beberapa tahun kemudian, Boedi Oetomo membeli Koemandang Rakjat dan Soetopo ini pulalah yang diserahi tugas memimpinnya.
Dalam konggres pendirian PERDI di Solo 1933, Soetopo terpilih sebagai ketua pertama. Jabatan Ketua PB PERDI ini dipegangnya berturut-turut sampai tahun 1937.
Selain sebagai wartawan dan perjuang, Soetopo Wonobojo dikenal aktif pula dalam pendidikan Taman Siswa. Itulah sebabnya, dia digolongkan sebagai salah satu seorang sesepuh perguruan tersebut. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar