Jalan
Veteran, pada zaman Hindia Belanda dikenal sebagai Sociëteitstraat. Dulu, di jalan
tersebut berdiri sebuah bangunan De Sociëteit Concorda (sekarang Gedung Pertamina UPDN V). Sociëteit Concorda merupakan club house yang didesain oleh para
kolonial dengan gaya Eropa untuk memenuhi kebutuhan refreshing atau tempat hiburan elite di Surabaya, bahkan ada yang
menyebutnya sebagai tempat dugem
pertama di Surabaya. Karena sociëteit itu cukup terkenal,
menyebabkan jalan yang melintasi gedung tersebut akhirnya dikenal dengan nama Sociëteitstraat.
Kawasan
Jalan Veteran ini merupakan bagian dari kawasan kota lama Surabaya. Sebagai
bagian dari kawasan kota lama, kawasan ini menjadi landasan pembentuk kota pada
masa awal terbentuknya kota tersebut. Bagian kawasan kota lama biasanya
merupakan kawasan bersejarah atau “heritage
district” di mana area di sepanjang jalan tersebut banyak bangunan yang
signifikan sebagai bangunan lawas,
kuno atau bersejarah.
Salah satu bangunan lawas sebagai saksi bisu akan keberadaan kawasan sepanjang Jalan Veteran ini adalah gedung Bank Mandiri KC Surabaya Niaga. Gedung ini terletak di Jalan Veteran No. 42-44 Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Lokasi gedung ini berada di depan Gedung Asuransi Jiwa Sraya, atau di sebelah utara PT. ODI (Oesaha Dagang Indonesia).
Dulu,
gedung Bank Mandiri ini merupakan salah satu gedung kantor dari N.V. Borneo
Sumatra Handel Maatschappij atau Gebouw
van de N.V. Borneo Sumatra Handel Maatschappij (Borsumij) te Soerabaja, yang didirikan pada tahun
1935. Arsitek yang merancang bangunan gedung ini dipercayakan kepada G.C.
Citroen. Karya Citroen yang terakhir ini senafas dengan arsitek Bauhaus dan kaum
fungsionalis yang sedang populer di Eropa pada waktu itu. Ciri dari bangunan
gedung ini adalah bentuknya yang mirip dengan arsitektur berlanggam kubistis di
Eropa dengan berbagai paduan dengan kebudayaan lokal.
Bangunan
gedung Borsumij ini memiliki bentuk denah persegi panjang yang memanjang dari
utara ke selatan di mana arah hadap gedung tersebut ke arah Jalan Veteran atau
menghadap ke barat, dan terdiri dari tiga lantai. Pada bangunannya terdapat
menara yang berada di sudut bangunan sebelah utara dan tidak memiliki halaman
di depan bangunan tersebut.
Perlu
diketahui, Borsumij adalah sebuah perusahaan dagang Belanda yang didirikan oleh
J.W. Schlimmer dan berkantor pusat di Den Haag. Di Surabaya ini, Borsumij juga
memiliki gedung lain yang terletak di Jalan Rajawali No. 10 (pojok Jalan
Kasuari). Sekarang gedung tersebut digunakan sebagai Bank Negara Indonesia
(BNI).
Dalam
perjalanannya, Borsumij yang berada di Jalan Veteran pernah beberapa kali
beralih fungsi. Terakhir digunakan oleh Bank Exim, yang kemudian merger bersama tiga bank lainnya,
yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank
Pembangunan Indonesia (BAPINDO), dan Bank Dagan Negara (BDN), menjadi Bank
Mandiri. Tak heran, bila pada waktu terjadi inventarisasi bangunan cagar budaya
yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kala itu tercatat sebagai
gedung Bank EXIM (Export Import).
Sekarang
ini, Bank Mandiri menjadi salah satu bank terkemuka di Kota Surabaya. Namun,
khusus untuk Bank Mandiri KC Surabaya Niaga memiliki arti tersendiri bagi Kota
Surabaya. Bukan saja sebagai bank besar, akan tetapi juga sebagai bank yang
mempunyai gedung peninggalan kolonial bergaya Nieuwe Bouwen. Gedung ini juga menambah khazanah deretan bangunan lawas yang berada di dekat Jembatan
Merah maupun Tugu Pahlawan. *** [080216]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar