Kompleks
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terdiri dari banyak bangunan yang
berdiri di atas lahan yang luas. Bangunan-bangunan yang didirikan oleh pihak
kraton mempunyai nama-nama dan latar belakang sendiri-sendiri, di antaranya
Gedong Gitoswandhono. Gedong ini terletak di Jalan Sasono Mulyo, Kelurahan
Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi
gedong ini berada di sebelah barat Kori Kamandungan.
Penulis menemukan nama bangunan tersebut berdasarkan prasasti yang menempel di bangunan tersebut. Prasasti itu bertuliskan aksara Jawa yang diikuti aksara Latin di bawahnya, yaitu Gedong Gitoswandhono. Gedong Gitoswandhono terbentuk dari gabungan tiga kata: gedong, gito, dan swandhono. Gedong, atau gedhong sendiri berarti gedung. Sedangkan, dua kata berikutnya diterangkan di dalam Kamus Kawi-Jawa (Winter & Ranggawarsita, 1994), yakni gito atau gita memiliki arti rikat, énggal dan swandhono atau swandana berarti réta. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, rikat berarti cepat, dan énggal artinya segera serta réta bermakna kereta kuda. Jika digabung menjadi gitoswandhono, itu artinya kereta kuda yang berfungsi untuk mempercepat atau menyegerakan menuju atau kembali dari tempat tujuan. Jadi, Gedong Gitoswandhono itu merupakan tempat menyimpan atau garasi kereta kuda milik Sang Raja.
Latar belakang pemberian nama Gedong Gitoswandhono di kompleks Kraton Kasunanan Surakarta tersebut berdasarkan keadaan pada waktu pembangunan gedong tersebut. Kala itu di Nusantara belum mengenal mobil. Oleh karena itu namanya menggunakan swandhono.
Bangunan
Gedong Gitoswandhono ini bentuknya memanjang dari timur ke barat, dan memiliki
7 pintu yang lumayan besar dan berwarna
biru muda. Letak antara pintu yang satu dengan pintu yang lainnya diberi jarak,
agar supaya dalam meletakkan kereta kudanya tidak terlalu sempit.
Sekarang
ini, sudah tidak terlihat aktivitas mengeluarkan dan memasukkan kereta seperti
masa silam. Hal ini salah satunya karena sudah tergantikan oleh mobil. Gedong
tersebut sebagian digunakan sebagai garasi mobil milik Kraton Kasunanan Surakarta. Kereta kuda yang tempo doeloe
melegenda, sekarang menjadi pajangan bagi pengunjung kraton yang ingin melihatnya.
Kereta kuda atau biasa dikenal dengan sebutan Kereta Kencana tersebut, hanya dikeluarkan
bila ada upacara atau acara tertentu yang berkaitan dengan Kraton Kasunanan Surakarta. *** [240617]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar