The Story of Indonesian Heritage

Toko Merah


Di kawasan tepian Kali Besar Barat, berdiri bangunan kembar yang populer dengan sebutan Toko Merah. Thomas B. Ataladjar dalam bukunya, Toko Merah, mencatat, rumah bergaya rumah Belanda, Boer, dibangun Gubernur Jenderal Willem Baron van Imhoff (1743-1750). Awal dibangunnya (1730) adalah untuk tempat tinggal van Imhoff.
Pada akhir 1743, Imhoff menjadikan gedung ini sebagai Academie de Marine, yang kemudian dikenal sebagai akademi maritim tertua di Asia, bahkan salah satu dari yang tertua di dunia.
Tahun 1780-1808, bangunan itu menjadi hotel. Salah seorang tamu hotel adalah Kapten William Bligh, nakhoda kapal Bounty. Saat berlayar memasuki perairan Kepulauan Persahabatan (Friendly Islands) pada 28 April 1789, terjadi pemberontakan di kapal yang dipimpin wakil nakhoda, Christian Fletcher. William dan 18 anak buahnya yang setia diturunkan ke sekoci.




Fletcher dan anak buahnya mendarat dab beranak-pinak di Pulau Pitcain. Sementara William dan anak buahnya terdampar di Kupang, Timor. Mereka dirawat pejabat Hindia Belanda.
Setelah pulih, William membeli kapal dan pergi ke Pulau Jawa. Dalam perjalanan, mereka singgah di Surabaya, Tuban, Semarang, dan Cirebon, sebelum akhirnya tiba di Batavia dan menginap di Toko Merah. Ia lalu kembali ke Inggris.
Kisah pemberontakan di kapal Bounty dan petualangan Willem mengarungi Samudra Pasifik kemudian diangkat ke layar lebar lewat film berjudul, Mutiny on the Bounty. Pemeran utamanya Anthony Hopkins (sebagai William) dan Mel Gibson (Fletcher).

Sumber:
  • KOMPAS edisi Senin, 7 Desember 2009


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami