The Story of Indonesian Heritage

Kuil Shri Mariamman

Kedatangan orang-orang India dalam jumlah besar dan hingga sekarang menetap dan membentuk komunitas di berbagai wilayah Sumatera Timur dan khususnya Medan terjadi sejak pertengahan abad ke-18, yaitu sejak dibukanya industri perkebunan di tanah Deli. Mereka ingin mengadu nasib dengan menjadi kuli perkebunan.
Pada tahun 1873 rombongan pertama orang Tamil yang datang ke Medan sebanyak 25 orang, yang kemudian meningkat menjadi 459 orang setahun setelahnya. Mereka dipekerjakan oleh Nienhuys, seorang keturunan Belanda sebagai pengusaha perkebunan tembakau yang dikenal sebagai tembakau Deli. Tembakau inilah yang membuat tanah Deli menjadi termasyur di kawasan Eropa yang mana pada akhirnya dikenal sebagai “Tanah Sejuta Dollar”. Oleh sebab itu, semakin banyak saja buruh dan tenaga-tenaga kerja yang didatangkan dari India untuk bekerja di tanah Deli, baik sebagai buruh perkebunan, supir, penjaga malam serta buruh-buruh bangunan atau kuli pembuat jalan serta penarik kereta lembu.


Mereka ditempatkan di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Madras yang letaknya di sekitar kawasan Jalan Zainul Arifin (dulu bernama Jalan Calcuta). Pada awalnya, Kampung Madras dikenal dengan nama Kampung Kubur karena memang dulunya adalah sebuah lokasi pekuburan yang menjadi tanah wakaf atau tanah pemberian pemerintah Hindia Belanda bagi orang-orang India tersebut. Sebelum menjadi Kampung Madras, kampung ini sempat dikenal sebagai Kampung Keling karena kebetulan orang-orang India yang dimukimkan di situ banyak yang berkulit hitam atau keling.
Komunitas India Tamil yang berada di daerah itu akhirnya mewarnai perkembangan kebudayaan di Medan dengan membaurkan diri terhadap penduduk setempat. Latar belakang sosial kultural yang mereka bawa membentuk warna tersendiri di Kota Medan. Salah satunya adalah karya orang-orang Tamil yang menganut Hindu adalah Kuil Shri Mariamman.


Kuil Hindu ini terletak di Jalan Teuku Umar No. 18 Kampung Madras, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi kuil tepat berada di pojok jalan yang merupakan pertemuan antara Jalan Teuku Umar dengan Jalan Zainul Arifin dan begitu jauh dari pusat perbelanjaan SUN Plaza.
Kuil ini dibangun pada tahun 1884 oleh seorang pemuda Tamil yang bernama Ghurduara Sahib yang merupakan seorang pekerja di perusahaan perkebunan yang terdapat di Sumatera Utara. Pembangunan kuil ini untuk memenuhi kebutuhan fasilitas tempat ibadah bagi komunitas Tamil Hindu yang ada di daerah itu.
Memasuki kuil yang dikelilingi tembok setinggi 2,5 m ini haruslah meliwati pintu gerbang berwarna hijau yang dihiasi gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan. Setelah itu, pengunjung akan disambut dua patung wanita yang dinamakan Tuwarasakti, seorang wanita yang dipercaya sebagai penjaga Dewi Shri Mariamman.


Di dalam bangunan kuil ini terdapat tiga ruangan yang dijadikan tempat sembahyang. Ruangan yang segaris lurus dengan pintu gerbang merupakan ruang utama. Di situ diletakkan patung Dewi Shri Mariamman di dalamnya. Shri Mariamman adalah dewi utama yang dipuja di dalam kuil tersebut. Dewi ini dianggap sebagai dewi utama pelindung bagi masyarakat Hindu India Selatan.
Di kanan ruangan itu terdapat altar bagi Dewa Shri Murugan, Dewa Perang dan dewa pelindung bumi yang terkenal di kalangan orang Tamil. Dia juga dikenal dengan berbagai nama, seperti Murugan, Kumara, Kartikeya, Shanmukha, Skanda dan Subramaniam. Sedangkan di sebelah kiri adalah altar Dewa Shri Vinayagar, salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai dewa pengetahuna dan kecerdasan, dewa pelindung, dewa penolak bala dan dewa kebijaksanaan. Dewa ini juga dikenal sebagai Ganesha.
Di dalam ruangan juga terlihat ukiran indah bunga warna-warni yang didominasi bunga teratai. Apabila melihat lagi langit-langit ruangan, ukiran-ukiran bunga juga kerap terlihat didampingi dengan lampu hias megah. Di dalam kuil juga terdapat banyak patung-patung dewa lainnya dan relief yang menghiasi kuil dan menambah keindahan Kuil Shri Mariamman.
Sesuai dengan prasasti yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan yang diletakkan di sudut kanan bangunan kuil ini, disebutkan bahwa Kuil Shri Mariamman ini merupakan kuil Hindu tertua di Kota Medan. *** [140314]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami