Stasiun Kereta Api Sengon
(SN) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Sengon, merupakan salah
satu stasiun kereta api kecil atau
kelas III yang berada di bawah manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah
Operasi (Daop) 7 Surabaya yang berada pada
ketinggian + 312 m di atas permukaan laut. Stasiun Sengon terletak di Jalan Stasiun
Sengon Agung, Desa
Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada
di sebelah barat Toserba Sengon Agung ± 850 meter.
Stasiun Sengon ini dibangun oleh perusahaan
kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda, Staatsspoorwegen
(SS), bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Bangil-Sengon-Lawang-Malang
sepanjang 49 kilometer. Pembangunan jalur tersebut dimulai pada tahun 1878 dan
selesai pada tahun 1879.
Dulu, dari Stasiun Sengon ini terdapat sebuah percabangan jalur kereta api menuju jalur trem di Purwosari (Pasar Alkmaar) sepanjang 3 kilometer. Jalur percabangan ini dibangun oleh Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) pada tahun 1900. PsSM adalah sebuah perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda di Pasuruan yang bergerak di bagian trem untuk mengangkut hasil bumi berupa tebu, teh maupun komoditas perkebunan lainnya. Didirikan pada tahun 1895, setelah pada tahun 1891 konsesi diberikan kepada J.A. Boulet, yang kemudian diambilalih pada tahun 1892 oleh D. Mournier. Pembukaan jalur rel pertama yang dikerjakan oleh PsSM pada tahun 1896, yaitu jalur Pasuruan-Warungdowo.
Setahun sebelumnya yaitu pada tahun 1895 PsSM juga telah mendapat konsensi dari Pemerintah Hindia Belanda untuk membangun jalur trem uap Warungdowo-Bekasi. Kemudian satu tahun berikutnya mendapat konsesi pembangunan jalur trem Warungdowo-Sengon melalui Pasar Alkmaar. Pembangunan jalur ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari jalur Warungdowo-Wonorejo sepanjang 11 kilometer pada tahun 1899, terus jalur Wonorejo-Bakalan sepanjang 12 kilometer pada tahun itu juga. Lalu, diteruskan dengan jalur Bakalan-Purwosari (Pasar Alkmaar) sepanjang 3 kilometer pada tahun 1900, dan pada tahun itu juga disambungkan ke Sengon. Akan tetapi sayang, jalur rel trem yang dibangun oleh PsSM tersebut semenjak 1933 sudah tidak aktif lagi karena mengalami kerusakan (opgebroken).
Stasiun yang terletak
paling selatan di Kabupaten Pasuruan ini, memiliki 3 jalur
dengan jalur 1 sebagai sepur lurus arah utara
menuju Stasiun Sukorejo, dan yang ke selatan menuju Stasiun Lawang. Di stasiun ini tidak terlihat aktivitas
menaikkan maupun menurunkan penumpang sehingga setiap kereta yang melintas
jalur ini tidak berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan antar
kereta api. Jadi, suasananya terlihat sepi setiap harinya. Namun demikian, nama
stasiun sempat menjadi dikenal lantaran pada tanggal 14 Juli 2008 sekitar pukul
13.44 WIB terjadi tabrakan antara KA 3519 dengan Lokomotif BB 30121 di Km
20+938 emplasemen Sengon. *** [090417]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar