Jakarta, 11 Desember 2012 : Direktorat
Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI, menyelenggarakan pameran fotografi yang akan berlangsung selama 9 hari yaitu
tanggal 11-20 Desember 2012 di Galeri Nasional.
Foto
yang dipamerkan merupakan karya para jurnalis dan masyarakat umum yang
mengikuti lomba foto Cagar Budaya yang berlangsung sejak 1-30 November 2012.
Lomba fotografi diikuti oleh 881 peserta yang terdiri dari kalangan wartawan
dan masyarakat umum. Secara keseluruhan telah terkumpul 2.648 foto. Berdasarkan
rapat dewan juri telah ditentukan 5 orang pemenang dari kategori umum dan
kategori jurnalis.
Drs.
Surya Helmi, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, mengatakan bahwa Lomba fotografi dan pameran adalah
upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengapresiasi masyarakat yang
turut mendokumentasikan dan memelihara cagar budaya Indonesia. “Foto-foto yang
diterima sungguh luar biasa dan mencerminkan kekayaan cagar budaya di
Indonesia”, ungkapnya.
Lomba
dan pameran fotografi cagar budaya juga dimaksudkan agar masyarakat dapat
memetik nilai-nilai luhur dari kearifan lokal yang terkandung dalam cagar
budaya Indonesia. Nilai-nilai luhur itulah yang mencerminkan jati diri kita
yang sesungguhnya sebagai bangsa yang besar. Masyarakat juga dapat lebih
mengetahui, mengapresiasi, menghargai, dan mencintai cagar budaya milik Bangsa
Indonesia ini.
Lebih
lanjut Surya Helmi menyatakan bahwa Pameran ini juga untuk memperlihatkan
kearifan lokal yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia, salah satunya diwujudkan dalam tinggalannya atau yang kita kenal
sebagai cagar budaya. “Cagar budaya perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki
nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan
sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya”,
jelasnya. Ditambahkan bahwa pelestarian mencakup aspek perlindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan yang sebesar-besarnya untuk kepentingan umat
manusia.
“Diharapkan
karya-karya fotografi ini akan menginspirasi kita semua, terutama generasi muda
sebagai penerus bangsa. Dengan demikian masyarakat dapat turut berperan aktif
dalam mengembangkan dan memanfaatkan cagar budaya kita bersama ini karena
pelestarian di masa mendatang tentu bukan hanya tangung jawab pemerintah,
melainkan tanggung jawab kita bersama,” jelas Surya Helmi.
Fotografi
sudah memiliki peranan penting sejak awal pelestarian tinggalan purbakala di
Indonesia dilakukan oleh Pemerintah Hindia-Belanda. Foto merupakan rekaman
otentik dari kondisi dan keberadaan tinggalan purbakala pada waktu tertentu.
Selain itu foto juga dapat memberikan penjelasan mengenai jalannya proses
pemugaran, seperti pada pemugaran Candi Borobudur. Seringkali juga kerusakan
dan kepunahan tinggalan purbakala karena berbagai sebab tidak dapat dihindari,
sehingga upaya penyelamatan data melalui catatan dan foto sangat penting untuk
dilakukan, atau disebut juga preserve by
record.
Kenyataannya,
belum seluruh cagar budaya Indonesia terlestarikan dengan baik. Kelangsungan
cagar budaya untuk masa mendatang sangat tergantung pada perlakuan kita saat
ini terhadap tinggalan tersebut. Upaya pelestarian yang kita lakukan sekarang akan
berdampak pada keadaannya Indonesia masa depan.
Pameran
foto cagar budaya akan menampilkan 300 foto dari 100 fotografer yang berasal
dari lomba fotografi. Pameran ini terbuka untuk umum.
Sumber:
- Siaran Pers Direktorat Pelestarian CagarBudaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Galeri Nasional pada 11 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar