Stasiun Kereta Api Brambanan
(BBN) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Brambanan, merupakan salah
satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah
Operasi (Daop) 6 Yogyakarta yang berada pada ketinggian + 146 m di atas permukaan laut, dan merupakan stasiun kereta api yang
letaknya paling barat di Kabupaten Klaten. Stasiun ini
terletak di Jalan Stasiun
Brambanan, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah. Lokasi stasiun ini berada di sebelah selatan perempatan lampu merah Stasiun
Brambanan (Bangjo Stasiun Brambanan).
Bangunan Stasiun Brambanan ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda. Diperkirakan pembangunan stasiun ini bersamaan dengan pembangunan jalur rel kereta api dari Solobalapan-Yogyakarta yang dikerjakan oleh perusahaan kereta api milik swasta di Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatscahppij (NIS) pada tahun 1872 sebagai lanjutan dari proyek jalur Semarang-Vorstenlanden. Jalur sepanjang 58 kilometer ini, pengerjaannya dimulai dari Solo di sebelah timur laut menuju ke Yogyakarta di sebelah barat daya.
Jalur Solobalapan-Yogyakarta ini akhirnya diambilalih oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api
milik pemerintah di Hindia Belanda, dan dilakukan pembenahan pada tahun 1929. Semula
bangunan stasiunnya masih kecil dan sederhan, namun pada saat diambilalih Staatsspoorwegen
(SS),
stasiun ini dilakukan renovasi
menjadi seperti sekarang bentuk bangunannya.
Ketika Yogyakarta terjadi gempa bumi tektonik pada 27 Mei 2006, stasiun ini juga turut terkena guncangannya yang mengakibatkan terjadi kerusakan berat. Namun masih beruntung, bangunan stasiun tersebut masih direkonstruksi sesuai bangunan aslinya.
Stasiun ini memiliki 4 jalur dengan jalur 1 dan
2 sebagai sepur lurus, menuju ke Stasiun Kalasan ke arah
barat dan menuju ke Stasiun Srowot ke arah timur laut. Jalur 3 digunakan sebagai persilangan kereta
atau persusulan antarkereta, sedangkan jalur 4 difungsikan sebagai jalur parkir
kereta barang.
Stasiun Brambanan merupakan stasiun kelas
III atau kecil, dan saat ini melayani bongkar muat semen serta disinggahi KA
Prameks semenjak 20 Juni 2016. Sehingga,
masih beruntung masih terdapat aktivitas untuk menaikkan maupun menurunkan
penumpang dan barang. Akan tetapi bila dilihat dari lokasinya yang berada di
kawasan pariwisata dunia, sangat disayangkan bila ada aktivitas bongkar muat
semen yang dilakukan oleh KA Semen Tigaroda dan KA Semen Arjawinangun.
Alangkah baiknya, jika Stasiun Brambanan ini
hanya dikhususkan untuk penumpang saja, dan lebih baik lagi juga dipikirkan
untuk mengembangkan stasiun ini sebagai stasiun wisata juga, mengingat
banyaknya lokasi candi yang berada di sekitarnya, seperti Candi Sojiwan,
Kompleks Candi Perambanan, Candi Plaosan maupun Kraton Boko. ***
[150417]
Foto: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo
Foto: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar