The Story of Indonesian Heritage

Kebun Raya Purwodadi

Kabupaten Pasuruan memang belum seterkenal Malang dalam hal wisata, tetapi kabupaten ini sesungguhnya tidak kalah menariknya dengan Malang. Kabupaten ini menyimpan tempat-tempat wisata yang cukup menarik juga dengan keberagamaannya, seperti wisata pantai, pegunungan maupun yang lainnya. Bahkan di Kabupaten Pasuruan ini terdapat tempat wisata yang jarang dimiliki oleh daerah-daerah wisata lainnya, yaitu Kebun Raya Purwodadi.
Kebun raya ini terletak di Jalan Raya Surabaya-Malang Km. 65 Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Lokasi kebun raya ini berada di sebelah timur laut Kantor Polsek Purwodadi ± 700 meter, atau sekitar 450 meter sebelah utara Kantor Pos Purwodadi.



Kebun raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Sehingga, keberadaan Kebun Raya Purwodadi sebagai bagian Kebun Raya Indonesia akan selalu menjadi acuan untuk kegiatan konservasi flora ex-situ.
Kebun Raya Purwodadi ini merupakan cabang kebun raya ketiga yang didirikan di Jawa Timur, tepatnya di daerah Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Ide pendirian kebun raya ini datang dari Dr. Lourens Gerhard Marinus (L.G.M) Baas Becking, seorang mantan direktur Kebun Raya Nasional di Bogor (1939-1940). Ia juga adalah seorang ahli botani dan mikrobiologi berkebangsaan Belanda. Dilahirkan di Deventer, Belanda, pada 4 Januari 1895 dari pasangan Marinus Ludovicus Baas Becking dan Anna Maria Helena Berkhout.



L.G.M. Baas Becking menikah dengan Rabina Haverman pada 16 Juni 1919. Dari pernikahan ini, ia mendapatkan 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Setelah kematinan Rabina Haverman, istri pertamanya, Baas Becking kemudian menikahi Johanna Louisa Maria Bombeeck pada 16 Juni 1961. Dari pernikahannya yang kedua ini, ia tidak dikaruniai seorang anak.
Ide pendirian cabang kebun raya ketiga tersebut baru terealisasi pendiriaannya pada 30 Januari 1941, semasa kepemimpinan Dr.  Dirk Fok van Slooten (1941-1943). Berbeda dengan kebun botani lainnya, Kebun Raya Purwodadi ini mengkhususkan pada koleksi tumbuhan yang hidup di lingkungan beriklim kering tropis, karena kekayaan flora di lahan beriklim kering yang banyak terdapat di kawasan timur Indonesia cukup potensial untuk digali dan dimanfaatkan.



Pada 1982 Balai Kebun Raya Purwodadi berbentuk Badan Hukum No. 5301/BH/1982 tertanggal 7 Agustus 1982. Kemudian pada 17 Januari 1987 keluar Surat Keputusan Ketua LIPI No. 25/Kep/D.5/1987 yang mengesahkan Cabang Balai Kebun Raya Purwodadi di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan Kebun Raya Bogor, dan Kebun Raya Purwodadi sekarang bernama UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yang bernaung di bawah UPT Balai Pengembangan Kebun Raya- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selanjutnya pada 12 Juni 2002 terbit Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1018/M/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, dengan pengesahan sebagai Unit Pelaksa Teknis di bawah kantor Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.



Kebun Raya Purwodadi memiliki areal seluas 845.148 m² pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut dengan topografi datar sampai bergelombang. Lokasinya yangberada di kaki Gunung Baung, menyebabkan curah hujan rata-rata pert ahun 2366 mm dengan bulan basah antara bulan November dan Maret dengan suhu berkisar antara 22° - 32°C.
Mengunjungi Kebun Raya Purwodadi berarti Anda akan menikmati berbagai koleksi tanaman yang ada di dalam areal kebun raya dan sekaligus merasakan kesejukan dan keasriannya. Tumbuhan yang sudah ditanam dan menjadi koleksi di Kebun Raya Purwodadi saat ini sejumlah 11.748 spesimen, 1.925 jenis, 928 marga dan 175 suku.



Koleksi tumbuhan di dalam kebun raya ini dikelompokkan ke dalam 10 lanskap koleksi tanaman, yaitu Palem (Palm Collection), Paku (Fern Collection), Taman Meksiko (Mexican Collection), Bambu (Bamboo Collection), Taman Obat (Medicinal Plant Garden), Polong-polongan (Fabaceae Collection), Area yang dihutankan (Forested Area), Mangga (Mango Collection), Pisang (Banana Collection), dan Taman Bougenville (Bougenvilea Collection).
Pengunjung yang datang kemari bisa langsung mengetahui jenis tanaman itu saat berkeliling. Hampir di setiap tanaman diberi label nama tanamannya. Namun untuk pengelompokan tanaman, pengunjung disarankan untuk melihat papan denah kebun raya yang berada di dekat pintu masuk kebun raya ini.
Di antara koleksi tanaman yang ada, umumnya terdapat halaman rumput (lawn). Ada sekitar 7 lawn di kebun raya ini, yaitu Lawn Kawisto, Lawn Sengon, Lawn Majapahit, Lawn Trembesi, Lawn Bungur, Lawn Sono Keling, dan Camping Ground Wangkal. Selain itu, Kebun Raya Purwodadi juga dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana bagi pengunjung, seperti kafetaria, Gedung Informasi Perkebunrayaan, Gedung Cemara, Wisma Tamu Cempaka, kios botani, Kantor/Gedung Ringin, Mushola, Rumah Kaca dan Kios Cinderamata, WC Umum, tempat parkir, jalan setapak (footpath), gazebo maupun area pembibitan (nursesery). *** [090518]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami