The Story of Indonesian Heritage

Halte Wendit

Halte Wendit (WDT) merupakan salah satu halte kereta api mati (nonaktif ) yang berada di bawah manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya. Halte ini terletak di Dusun Krajan, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi halte kereta api tersebut diperkirakan berada di tepi jalan raya Wendit-Tumpang di sekitar Gang Trem.
Halte kereta api ini didirikan bersamaan dengan pembangunan jalur rel trem Tumpang-Pakis-Blimbing sepanjang 23 kilometer. Selain stasiun, Malang Stommtram Maatschappij (MS) juga mendirikan halte-halte pemberhentian trem di sepanjang jalur tersebut, di antaranya Halte Wendit (Halte Wendit van de Malang Stoomtram lijn Tumpang-Blimbing te Oosten van Malang, Oost Java) ini.

Halte Wendit anatara 1906 dan 1930. Koleksi: KITLV 1405196

Halte Wendit diresmikan berbarengan dengan dibukanya jalur rel Tumpang-Pakis-Blimbing untuk umum pada 27 April 1901. Penamaan Wendit untuk halte tersebut didasarkan kepada lokasi halte itu dibangun. Pada waktu itu, daerah tersebut lebih dikenal dengan Wendit.
Nama Wendit sendiri berasal dari kata wendito yang berarti pendito atau pendeta. Sebuah ceritera mengatakan bahwa sumber air Wendit muncul karena pergeseran Gunung Widodaren. Pergeseran tersebut menyebabkan banyak wilayah yang kekeringan hingga akhirnya seorang pendeta Hindu melakukan semedi di wilayah Mangliawan dan muncul sebuah sumber air yang kelak diberi nama sebagai Wendit.
Seniman kelahiran Amsterdam, Abraham Salm (26 Maret 1857-13 Juni 1915) pernah mengeksplorasi berbagai eksostisme Hindia Belanda. Kecintaannya pada panorama alam menghasilkan karya-karya lukisan yang indah. Salah satu karya lukisan yang menginspirasi orang-orang Belanda/Eropa lainnya untuk bertandang ke Wendit adalah panorama sebuah danau di wilayah tersebut. Lukisan yang dibuat pada tahun 1872 tersebut diberi judul “De badplaats Wendit” (Taman Wisata Wendit).

Peta Jalur Trem Tumpang-Pakis-Blimbing

Keelokan panorama alam Wendit ini mengilhami Pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah Wendit menjadi sebuah tempat peristirahatan dan pemandian yang dilengkapi dengan lapangan tenis dan ditanami sejumlah pepohonan yang rindang hingga menyerupai hutan kecil. Banyak orang Belanda yang bekerja di onderneming atau perkebunan-perkebunan Belanda mengajak keluarganya untuk menikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara di Wendit di setiap akhir pekan.
Mereka menggunakan trem untuk menjangkau lokasi rekreasi yang ada di Wendit tersebut. Dalam foto lawas yang menjadi Koleksi Digital Universiteit Leiden dengan judul “Wendit. Station voor Voertuigen” (Wendit, Stasiun untuk aneka kendaraan), terlihat dokar-dokar yang berada di sekitar areal Halte Wendit. Dokar-dokar itu dulunya menjadi angkutan penghubung bagi noni-noni dan sinyo-sinyo menuju ke tempat rekreasi Wendit.
Lalu-lalang trem-trem MS ini berakhir pada tahun 1968 semenjak jalur rel Tumpang-Pakis-Blimbing ditutup. Penutupan jalur rel itu bermuatan aspek ekonomi: merugi. Berakhirnya masa booming gula menyebabkan MS tidak lagi melakukan perawatan sarana dan prasarana perkeretaapiannya. Begitu pula ketika diambil alih oleh PJKA (sekarang PT KAI), juga tidak ada upaya untuk melakukan peremajaan.
Hal inilah yang menyebabkan trem-trem di Malang Raya kala itu kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya yang bisa melaju dengan mulus di jalan beraspal.
Kini, bangunan Halte Wendit sudah sulit diidentifikasi lagi. Yang tersisa adalah kenangannya saja: foto dan kisah-kisah trem. *** [290520]

Kepustakaan:
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/854945?solr_nav%5Bid%5D=78002ba2930ce15ff77d&solr_nav%5Bpage%5D=0&solr_nav%5Boffset%5D=2
https://malang.merdeka.com/pariwisata/pemandian-wendit-tempat-peristirahatan-hayam-wuruk-160328s.html
http://searail.malayanrailways.com/PJKA/Malang%20Tramway/MSM.htm
http://www.railwaystationlists.co.uk/pdfasia/javaeastrlys.pdf
https://www.wikiwand.com/id/Malang_Stoomtram_Maatschappij
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami