Malioboro
di masa kolonial telah riuh dengan berbagai kegiatan ekonomi. Sebagai kawasan
yang dibelah Jalan Malioboro, dan berada di poros imajiner magis Laut
Selatan-Kraton Kesultanan Yogyakarta-Tugu Pal Putih, Malioboro berkembang menjadi
kawasan komersial yang ramai dengan ditopang oleh keberadaan pemukiman orang
Belanda, Arab, dan perkampungan Tionghoa pada waktu itu yang berada di dekat
Malioboro.
Sektor
bisnis yang berkembang awalnnya berhubungan sebagai fungsi kota ini sebagai tempat
bertahtanya Raja Mataram Islam, dan berdomisilinya Residen Yogyakarta, seperti hotel,
rumah makan, pasar untuk memenuhi kebutuhan warga kota, apotek maupun dereta
toko lainnya. Sektor jasa yang berkembang di kawasan tersebut, antara lain kleermaker (penjahit), schoenmaker (pembuat sepatu), hoorlogmaker (tukang arloji), barbier (tukang cukur), dan lain-lain.
Termasuk di antaranya keberadaan toko buku yang cukup terkenal, N.V. Boekhandel
en Drukkerij Kolff-Bunning.
Percetakan dan penerbitan buku ini membeli tanah di Malioboro untuk digunakan sebagai usaha percetakan dan toko buku. Perusahaan ini menjadi penyedia buku-buku pendidikan di Hindia Belanda. Terbitannya, antara lain Almanak yang memuat ceritera Ramawijaya (1922), Serat Pustakaraja Purwa (1939), dan beberapa buku lainnya. Umumnya buku hasil terbitannya ditulis dengan: Penerbit Boekhandel en Drukkerij Kolff-Bunning Djokja.
Perusahaan
ini sempat bertahan hingga puluhan tahun, tapi kini sudah tidak ada lagi. Meski
usaha penerbitannya sudah tidak ada lagi, namun pecinta wisata heritage masih beruntung karena masih
bisa menyaksikan bangunan toko buku dan penerbitan Kolff-Bunning tersebut.
Sekarang, gedung “Kolff-Bunning” yang berlantai dua tersebut menjadi Jogja
Library Center (JLC).
Jogja
Library Center ini terletak di Jalan Malioboro No. 175 Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan
Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lokasi ini berada di antara Malioboro Indomaret Point dan Apotek Kimia Farma II.
Sebelum
Jogja Library Center, gedung tersebut terlebih dahulu digunakan untuk
Perpustakaan Negara. Perpustakaan Negara ini pindahan dari gedung sebelumnya
yang berada di Jalan P. Mangkubumi, lantaran gedung yang lama sudah tak muat
lagi. Perpustakaan Negara pindah ke Malioboro pada 17 Maret 1952.
Kini,
perpustakaan tersebut diberi nama Jogja Library Center. Jogja Library Center
merupakan salah satu unit dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD)
Yogyakarta. BPAD Unit II Malioboro ini merupakan perpustakaan yang memiliki banyak
koleksi, seperti koleksi berupa surat kabar, majalah, Yogyasiana dan Kyoto Corner.
Layanan
JLC pada hari Senin sampai hari Sabtu. Senin sampai dengan hari Kamis dari
pukul 08.00-14.00 WIB, dan Jumat-Sabtu dari 08.00-11.00 WIB. Sistem layanan
yang digunakan hanyalah membaca di tempat. Pengunjung tidak boleh meminjam
koleksi. *** [160815]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar