Perjalanan
KA Prambanan Ekspres (Prameks) dari Solo menuju Yogyakarta, memakan waktu
sekitar satu jam. Penumpang bisa turun di Stasiun Lempuyangan atau Stasiun Yogyakarta. Kedua stasiun tersebut berada di Kota Yogyakarta. Tapi berhubung
mau jalan-jalan ke Malioboro maka penulis turun di Stasiun Yogyakarta, karena
stasiun tersebut menyatu dengan kawasan Malioboro.
Malioboro
merupakan kawasan wisata yang paling digemari oleh wisatawan, baik domestik
maupun mancanegara. Hal ini disebabkan karena kawasan Malioboro memiliki banyak
pilihan bagi wisatawan dalam berplesiran. Selain terkenal akan wisata belanja
dan kulinernya, juga banyak destinasi wisata yang berada di kawasan tersebut.
Tak terkecuali deretan bangunan kuno bernuansa kolonial yang masih ada di
kawasan tersebut. Salah satunya adalah Malioboro Indomaret Point.
Malioboro
Indomaret Point terletak di Jalan Malioboro No. 123 Kelurahan Sosromenduran,
Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokasi Indomaret ini berada di depan Hotel Inna Garuda, atau di selatan Pusat
Kosmetik Jakarta.
Malioboro Indomaret Point, atau Indomaret yang berada di Malioboro merupakan salah satu jaringan peritel waralaba di Indonesia yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Sepintas terlihat lazim mengingat Indomaret ada di mana-mana bahkan sudah menjamur. Hampir di setiap daerah di Jawa bisa dijumpai Indomaret. Akan tetapi, Indomaret yang berada di Malioboro ini memiliki pesona tersendiri, lantaran bangunan yang ditempati mempunyai gevel yang khas. Dahulu bangunan berlanggam gevel huis ini cukup banyak dijumpai di Malioboro. Satu bangunan ini di antaranya.
Menurut
papan yang dipasang di depan bangunan ini, disebutkan bahwa bangunan ini
awalnya adalah Juliana Apotheek
(1920an). Di dalam Nieuw Adresboek van
geheel Nederlandsch-Indie Nomor 28 tertanggal 1 Januari 1929 pada halaman 22,
tertulis Juliana Apotheek-Djokja. Hal
ini menunjukkan akan eksistensi apotek tersebut pada waktu itu.
Setelah
Indonesia merdeka, dan mampu mengatasi rongrongan dari dalam negeri, pada tahun
1960 pemerintah mengeluarkan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan
milik Belanda yang ada di Hindia Belanda kala itu. Di antara
perusahaan-perusahaan tersebut terdapat perusahaan farmasi yang juga
dinasionalisasi. Dari beberapa perusahaan farmasi tersebut akhirnya dilebur
menjadi perusahaan farmasi nasional pada tahun 1961. Juliana Apotheek pun akhirnya melebur ke dalam ke dalam Kimia
Farma, dan bangunannya yang semula tertulis Juliana
Apotheek berubah menjadi Apotek Kimia Farma I.
Seiring
perjalanan sang waktu, bangunan tersebut digunakan sebagai minimarket dengan bendera waralaba, Malioboro Indomaret Point.
Meski telah berganti beberapa kali dalam peruntukkannya, keaslian bangunan
tersebut masih terpancar dalam fasadnya, sehingga wisatawan masih bisa
menikmati kekolonialan bangunan tersebut. ***
[160815]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar