Sebagai
kota tua, Jakarta masih menyimpan sejumlah bangunan peninggalan kolonialisme (heritage) yang masih banyak berdiri.
Jejak-jejak peninggalan sejarah tersebut antara lain bisa ditemukan pada sebuah
bangunan hotel yang berada di pojok pertemuan jalan antara Jalan Veteran dan
Jalan Veteran I. Hotel tersebut bernama Hotel Sriwijaya. Hotel ini terletak di
Jalan Veteran No. 1 Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
Provinsi DKI Jakarta. Lokasi hotel ini berada di barat laut Masjid Istiqlal, dan
tidak jauh dari Stasiun Juanda.
Hotel
Sriwijaya merupakan hotel bintang 2 yang memiliki fasilitas lengkap dan letaknya
berada di lokasi yang strategis di jantung Kota Jakarta. Mau kemana-mana mudah
aksesnya dari hotel ini. Halte busway ada di dekatnya, begitu pula stasiun
kereta api. Yang tak kalah menariknya, nuansa yang ditawarkan pun semakin
beragam dan menarik, seperti nuansa Mediterania, Timur Tengah maupun gaya
klasik Eropa, dengan ditunjang paduan unsur modern dan tradisional. Hal ini
selaras dengan papan yang dipasang di dinding di atas pintu masuk utama hotel
ini, yang bertuliskan Hospitality is Our
Heritage.
Awalnya, hotel yang dimiliki oleh Conrad Alexander Willem Cavadino (CAW Cavadino) ini merupakan sebuah restoran. CAW Cavadino memulai usaha restoran, roti/kue dan toko pada tahun 1863. Tempat usaha ini dibangun persis di pojokan Rijswik (sekaran Jalan Veteran) dan Citadelweg (kini Jalan Veteran I).
Selama
sembilan tahun, usaha tersebut kian berkembang. Pada tahun 1872 restoran
Cavadino berubah menjadi Hotel Cavadino sementara usaha ritelnya dipindahkan di
depan bangunan hotel dan diberi nama Toko Cavadino. Toko tersebut menyediakan
permen, coklat, cerutu Havana, Belanda dan Manila hingga bir, anggur serta
minuman beralkohol lainnya.
Dulu,
banyak orang Belanda maupun Eropa lainnya yang bermukim di Batavia, yang
menjadi pelanggan toko ini. Rotinya disukai oleh mereka, di samping mencari
keperluan lainnya yang ada di toko tersebut. Maka wajar, bila Toko Cavadino
menjadi terkenal. Bahkan, begitu terkenalnya Toko Cavadino ini menyebabkan
jembatan di depan hotel ini dulu dinamakan Jembatan Cavadino (Cavadino Brug atau Cavadino Bridge). Jembatan itu kini berada di samping Hotel Sriwijaya,
sejajar dengan pintu masuk ke hotel tersebut.
Hotel
Cavadino ini sempat bertahan sampai tahun 1898, dan sejak 1899 hotel itu
berubah nama menjadi Hotel du Lion d’Or. Kemudian pada 1941 hotel tersebut
berubah lagi namanya menjadi Park Hotel. Lalu, sekitar pertengahan tahun
1950-an hotel tersebut berganti nama menjadi Hotel Sriwijaya hingga kini.
Sejak
1975 hotel ini diketahui dimiliki oleh Al Jufri. Bangunan lama kemudian
terpaksa diubah pada tahun 1999, karena kondisi kayu jati yang sudah lapuk
dimakan rayap. Pada waktu itu, dikawatirkan roboh bila tidak segera diperbaiki.
Meski
sebagian besar bangunan lama sudah tidak tampak lagi, sudah diganti bahan baru
dengan penambahan di sana-sini tapi setidaknya jejak hotel dari masa Hindia Belanda
ini masih dipertahankan sampai sekarang, sebagai bukti adanya hotel tertua di
Jakarta. *** [240416]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar