Desa Dilem merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Topografi ketinggian desa ini rata-rata 2000 meter di atas permukaan air laut, sehingga memungkinkan berhawa sedang dengan suhu 20ᵒ - 35ᵒ Celcius dan memiliki permukaan tanah yang datar.
Berdasarkan data administrasi pemerintahan Desa Dilem tahun 2014, jumlah penduduknya adalah 5.138 orang dengan jumlah 1.768 KK dengan luas wilayah 216,331 hektar. Desa Dilem terdiri atas dua dusun, yaitu Dusun Ngantru, dan Dusun Lemah Duwur. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian dalam sektor pertanian yang didukung oleh lingkungan alam yang menopang pertanian, di samping ada juga yang bekerja pada sektor industri dan jasa mengingat di daerah Kecamatan Kepanjen merupakan ibu kota Kabupaten Malang.
Berdasarkan data administrasi pemerintahan Desa Dilem tahun 2014, jumlah penduduknya adalah 5.138 orang dengan jumlah 1.768 KK dengan luas wilayah 216,331 hektar. Desa Dilem terdiri atas dua dusun, yaitu Dusun Ngantru, dan Dusun Lemah Duwur. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian dalam sektor pertanian yang didukung oleh lingkungan alam yang menopang pertanian, di samping ada juga yang bekerja pada sektor industri dan jasa mengingat di daerah Kecamatan Kepanjen merupakan ibu kota Kabupaten Malang.
Secara
administratif, Desa Dilem dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah
utara berbatasan dengan Desa Ngadilangkung. Di sebelah barat berbatasan dengan
Desa Talangagung dan Desa Ngadilangkung. Di sisi selatan berbatasan dengan Kelurahan
Kepanjen, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Ngadilangkung,
Kelurahan Ardirejo, dan Kelurahan Kepanjen. Jarak tempuh Desa Dilem ke ibu kota
Kecamatan Kecamatan yaitu sekitar 1,5 kilometer. Sedang jarak ke ibu kota Kabupaten
Malang adalah sekitar 2,5 kilometer.
Dalam skripsinya
yang berjudul ‘Pandangan Tokoh Masyarakat
Terhadap Tradisi Perkawinan Kerubuhan Gunung, Studi Perkawinan di Desa Dilem
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang’ (2015), Lailatus Sumarlin
menceriterakan bahwa ada dua ceritera dari penuturan sesepuh terdahulu di Desa Dilem.
Pertama,
wilayah Desa Dilem ini dulunya merupakan kaputren,
yaitu suatu tempat tinggal para wanita atau putri yang cantik jelita serta
menjadi tempat tinggalnya dayang cantik dari Kerajaan Jenggolo Manik. Karena sangat
cantiknya, banyak dipuji dari kerajaan atau wilayah lain. Kata ‘dipuji’
tersebut bila dialihbahasakan ke dalam bahasa Jawa, muncul kata ‘di elem’. Seiring perjalanan waktu, kata
‘di elem’ tersebut berubah menjadi
Dilem. Hal ini diperkuat dengan banyaknya temuan berupa bebatuan dan sumber air
besar di bawah pohon seruni yang umurnya telah mencapai ratusan tahun. Temuan
tersebut dianggap sebagai bukti bahwa wilayah ini dulunya memang benar-benar
merupakan tempat para putri yang cantik jelita.
Sedangkan
ceritera yang kedua, dituturkan bahwa pada zaman dahulu di desa ini banyak
terdapat pohon perdu yang oleh masyarakat setempat menyebutnya dengan nama
pohon dilem. Pohon ini dikenal sering mengeluarkan bau yang harum semerbak wanginya,
sehingga pohon ini acapkali dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak wangi.
Namun, sekarang keberadaan pohon ini sudah tidak diketemukan di desa ini.
Meski
kapan waktu nama Dilem disematkan pada desa ini belum diketahui secara pasti,
akan tetapi melihat dari kedua ceritera atau penuturan di atas, dapat
dibayangkan bahwa Desa Dilem termasuk sebuah desa yang sudah tua keberadaannya.
*** [290317]
Sejarah Dusun Ngatru nya kok gak muncul ?
BalasHapus