Pulang
dari liburan lebaran tahun ini, saya tetap mengambil jalur mudik selatan yaitu
Solo-Sukoharjo-Wonogiri-Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung-Blitar-Malang. Pada waktu
melintas Kabupaten Trenggalak, saya sempat melihat papan penunjuk yang bertuliskan
Candi Brongkah. Sembari istirahat, saya pun mengunjungi candi tersebut. Candi
ini terletak di Jalan Raya Kedung Lurah-Pogalan, Dusun Brongkah, Desa Kedung
Lurah, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Lokasi
candi ini berada di tengah-tengah permukiman penduduk, dan berjarak sekitar 200
m dari jalan besar tersebut.
Candi Brongkah adalah bangunan candi berbahan bata yang lokasinya berada di sebelah barat Situs Semarum berjarak sekitar 1,5 kilometer. Candi Brongkah merupakan bangunan candi satu-satunya yang dimiliki Kabupaten Trenggalek saat ini, dan bercorak candi Hindu dari periode Majapahit. Hal ini cukup menarik untuk diteliti lebih lanjut karena secara kewilayahan, Trenggalek tidak berdekatan dengan pusat-pusat kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur masa silam.
Penemuan candi ini berawal dari cangkul So’im yang terantuk batu bata yang ukurannya lebih besar dari batu bata bisa saat melakukan penggalian untuk membuat lubang pembuangan. Di lokasi ini juga, So’im menemukan beberapa arca, dan lempengan bertuliskan huruf kuno.
Hasil penemuannya itu kemudian dilaporkan kepada perangkat desa setempat untuk dilanjutkan ke pihak yang lebih berwenang, yaitu Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Sejumlah penemuan arca, lempengan prasasti dan artefak lainnya kemudian dibawan pihak BPCB Trowulan untuk disimpan dan diteliti di Museum Trowulan.
Sedangkan,
kondisi Candi Brongkah pada saat saya berkunjung, hanya tinggal pondasi
(bangunan dasar) candi saja yang berada di kedalaman 3 meter, yang dilindungi
oleh atap seng dan ditopang oleh beberapa kayu bercat hijau serta dipagar
keliling menggunakan teralis besi. Diperkirakan Candi Brongkah merupakan situs
perairan baik untuk pemandian maupun yang lainnya. Hal ini makin dikuatkan
karena letaknya yang berdekatan dengan Sungai Ngasinan yang menjadi salah satu
sungai besar dan menjadi hulu Sungai Brantas. *** [290617]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar