Usai melihat pesona Pesanggrahan Pracimoharjo, saya melanjutkah langkah menuju ke arah barat. Kira-kira menempuh perjalanan sedikit menanjak sejauh sekitar 3 kilometer, bertemulah dengan bangunan candi lawas yang bernama Candi Lawang.
Candi ini terletak di Dusun Dangean RT 03 RW 03 Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi candi ini berada di belakang permukiman penduduk, tepatnya berada di belakang rumah kakek canggah dari juru pelihara candi saat ini, atau berjarak sekitar 210 meter dari Kampung Wisata Dangean. Tanpa bertanya rasanya agak kesulitan untuk menemukan bangunan candi ini.
Candi yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 500 m² ini berada di lereng timur Gunung Merapi yang memiliki ketinggian 932 meter di atas permukaan laut. Letak candi ini berbatasan dengan tebing di sebelah utara dan timurnya.
Candi Lawang merupakan suatu situs percandian. Di situs ini ditemukan lima stuktur bangunan, yaitu candi induk, candi perwara I, candi perwara II, candi perwara III, dan candi perwara IV. Candi induknya sudah tidak utuh lagi, hanya terlihat sebagian tubuhnya, berdenah bujur sangkar. Pada candi induk masih dapat dijumpai batur, kaki, tubuh bawah dan pintu.
Sementara itu, empat struktur bangunan candi perwara hanya tersisa pondasi dan bagian alas bangunan. Di sebelah utara dan selatan candi induk ditemukan candi perwara berdenah bujur sangkar. Sedangkan candi perwara yang berada di sebelah timur berdenah persegi panjang.
Temuan-temuan lainnya di sekitar candi adalah sebuah yoni, arca Agastya, arca Durga Mahisasuramardini (sekarang disimpan di Museum Radyapustaka, Surakarta), pecahan makara, dan simbar (antefiks).
Candi Lawang memiliki perbingkaian gaya klasik tua di bagian kaki dan sebagian tubuhnya. Ragam hias penghias bangunan (ornamental) berupa simbar dan hiasan untaian bunga serta hiasan geometris berupa motif gawang (kotak-kotak). Bagian tubuh bawahnya memiliki bentuk genta dan setengah lingkaran.
Situs Candi Lawang ini merupakan candi Hindu. Hal ini dapat diketahui dari penemuan yoni dan arca-arcanya. Waktu pembangunan Candi Lawang belum dapat diungkap secara pasti. Secara relatif periodesasi candi dapat diketahui dari langgam bangunan. Langgam bangunan dapat ditentukan berdasarkan bentuk perbingkaian bagian kaki candi dan bagian tubuh bawah. Berdasarkan langgam tersebut, periodesasi Situs Candi lawang dapat diketahui, yaitu antara tahun 750 M – 800 M.
Dilihat dari periodesasi itu, Situs Candi Lawang berdiri pada masa Kerajaan Mataram Kuno namun siapa pembangun candi tersebut belum dapat diketahui. Hal ini lantaran belum ditemukannya prasasti yang mengulas masalah situs percandian tersebut. *** [080220]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar