Loge L’Union Frederic Royal adalah sebuah loge yang pernah berdiri di kampung Batangan. Kampung itu sekarang secara administratif berada di Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi ini berada di sebelah selatan Benteng Vastenburg, atau sebelah timur laut Alun-alun Lor.
Loge, dalam bahasa Belanda memiliki arti perhimpunan mason (freemasonry). Di dalam bangunan loge ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya anggota Freemasonry untuk melakukan pemujaan kepada ‘Yang Maha Terang’, yang dalam ritualnya acapkali dengan melantunkan nyanyian kerohanian dan upacara pemanggilan arwah orang mati. Loge atau loji dalam bahasa pribumi sering disebut sebagai “Rumah Setan atau Gedong Setan” sedangkan dalam bahasa Jawa disebut “Omah Pewangsitan”. Upacara ritual yang dilakukan oleh anggota Gerakan Kemasonan ini yang menyebabkan masyarakat di sekitar menyebutnya dengan omah setan (rumah setan).
Loge L’Union Frederic Royal ini didirikan oleh hampir tiga puluh orang mason bebas di Surakarta. Permintaan pendirian diajukan pada tanggal 25 September 1871, dan pada tanggal 28 Oktober 1872 dilakukan peresmian. Surakarta juga merupakan salah satu dari Vorstenlanden, dan sama seperrti Yogyakarta menikmati status semi-otonom dalam hubungannya dengan pemerintahan di Batavia. Surakarta kemudian dijadikan salah satu daerah tempat untuk mendirikan loge oleh kelompok Gerakan Kemasonan itu.
Loge L’Union Frederic Royal Soerakarta (Sumber: https://www.picuki.com/) |
Tokoh yang berperan penting dalam pendirian loge ini diantaranya adalah Jonkheer Willibald Dagobert van Nispen, atau biasa disingkat menjadi Jhr. W.D. van Nispen. Ia lahir di ‘s Heerenberg pada 24 Maret 1836 dari pasangan Lodewijk Carel Jacob Christiaan Frans van Nispen dan Eulalie Louise Bender.
Nispen menikah di Sragen pada 30 September 1905 dengan seorang wanita Jawa yang ia beri nama Brunhilde, dan dari pernikahannya ini, ia dikaruniai seorang putra bernama Dagobert Anton Leonhard Karel van Nispen yang lahir di Kebonromo, Sragen, pada 14 Oktober 1907.
Jhr. W.D. van Nispen dikenal dikenal sebagai seorang yang mempunyai pengaruh dalam hal persewaan tanah di wilayah Surakarta. Kelak ia akan memimpin atau menjadi ketua dari “Solosche Landhuurders Vereeniging” (Perkumpulan Penyewa Tanah Solo), di samping ia mengepalai loge tersebut.
Freemasonry sendiri merupakan perkumpulan persaudaraan internasional ‘rahasia’ yang mempunyai kedekatan dengan jaringan Yahudi.. Dalam bahasa Belanda, freemasonry dikenal dengan Vrijmetselarij. Dr. Th. Stevens, seorang peneliti tentang perkumpulan ini, mengalihbahasakan Vrijmetselarij dalam bahasa Indonesia menjadi Tarekat Mason Bebas.
Para anggota mula-mula berkumpul di sebuah hotel, dan kemudian di sebuah rumah tinggal yang disediakan untuk maksud tersebut. Setelah bangunan loge selesai dibangun, mereka kemudian berpindah ke gedungnya sendiri, dan mendirikan Maconnieke Societeit L’Union Frederic Royal.
Gedung loge yang megah itu memiliki gaya arsitektur Indische Empire. Indische Empire Style adalah suatu gaya arsitektur kolonial yang berkembang pada abad ke 18 dan 19, sebelum terjadinya “westernisasi” pada kota-kota di Hindia Belanda di awal abad ke 20. Gaya ini merupakan hasil percampuran antara teknologi, bahan bangunan dan iklim yang ada di Hindia Belanda dengan gaya Empire Style yang sedang berkembang di Perancis. Gaya arsitektur ini dipopulerkan oleh Herman Willem Daendels, mantan serdadu Napoleon Bonaparte yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-36, yang memerintah antara tahun 1808-1811.
K. Hylkema pernah mengadakan penelitian dalam buku-buku keanggotaan loge-loge di Hindia Belanda (Onderzoek in de ledenboekjes der Indische loges). Di Surakarta, loge L’Union Frederic Royal memiliki anggota loge (Stevens, 2004) sebagai berikut:
1874 | 72 | 1897 | 62 | 1920 | 53 |
1875 | 72 | 1898 | 73 | 1921 | 48 |
1876 | 72 | 1899 | 75 | 1922 | 54 |
1877 | 72 | 1900 | 79 | 1923 | 55 |
1878 | 72 | 1901 | 77 | 1924 | 56 |
1879 | 71 | 1902 | 74 | 1925 | 56 |
1880 | 53 | 1903 | 71 | 1926 | 61 |
1881 | 53 | 1904 | 46 | 1927 | 50 |
1882 | 47 | 1905 | 45 | 1928 | 48 |
1883 | 47 | 1906 | 44 | 1929 | 45 |
1884 | 49 | 1907 | 38 | 1930 | 47 |
1885 | 25 | 1908 | 38 | 1931 | 48 |
1886 | 44 | 1909 | 42 | 1932 | 43 |
1887 | 43 | 1910 | 45 | 1933 | 40 |
1888 | 34 | 1911 | 43 | 1934 | 31 |
1889 | 34 | 1912 | 36 | 1935 | 26 |
1890 | - | 1913 | 42 | 1936 | 29 |
1891 | 43 | 1914 | 40 | 1937 | 26 |
1892 | 48 | 1915 | 41 | 1938 | 24 |
1893 | 45 | 1916 | 40 | 1939 | 25 |
1894 | 41 | 1917 | 40 | 1940 | 24 |
1895 | 41 | 1918 | 49 | - | - |
1896 | 48 | 1919 | 50 | - | - |
Pada waktu Jepang menduduki Surakarta, loge ini dibekukan. Kemudian bangunan gedungnya difungsikan untuk kepentingan militer Jepang yang ada di sini. Diperkirakan bangunan loge ini sudah tidak ada lagi ketika terjadi bumi hangus dari pejuang-pejuang Indonesia dalam menghadapi Agresi Militer yang dilancarkan oleh Belanda yang ingin menguasai Indonesia lagi. *** [230420]
Kepustakaan:
Stevens, Dr. Th. (2004). Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
http://www.berghapedia.nl/index.php/Nispen,_Willibald_Dagobert_van
Lokasi sekarang jadi gedung apa yha mas?
BalasHapusseperti nya sekarang 2022 bangunan tersebut jadi tempat wisata, bernama gedung juang 45,
Hapushttps://goo.gl/maps/fbsAXE9Beo6rK2Pj9
Mungkin sekarang Gedung Juang
BalasHapus