The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Kotabumi

Stasiun Kereta Api Kotabumi (KB) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Kotabumi, merupakan salah satu stasiun kereta api kelas I yang berada di bawah manajemen  PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) 4 Tanjungkarang yang berada pada ketinggian + 28 m di atas permukaan lain. Stasiun Kotabumi terletak di Jalan Stasiun No. 1 Kelurahan Cempedak, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Lokasi stasiun ini berada di sebelah tenggara Terminal Kotabumi ± 290 meter.

Keberadaan Stasiun Kotabumi (Station Kotaboemi van de Staatsspoorwegen in Zuid-Soematra) ini terkait dengan pembangunan jalur kereta api (rel) Blambangan-Kotabumi-Cempaka sejauh 28 kilometer. Pembangunan jalur rel itu dimulai pada tahun 1921 dan selesai pada tahun 1923 oleh De Staatsspoorwegen in Zuid-Soematra, atau biasa ditulis juga dengan Zuid Soematra Spoorwegen (ZSS).


Stasiun Kotabumi Tampak Depan (Foto: Jarwadi/29/01/2021)

ZSS membangun jalur kereta api di Sumatera Selatan-Lampung sejauh 661 kilometer pada tahun 1914 hingga 1932. Jalur-jalur tersebut menghubungkan: Tanjungkarang-Kotabumi-Martapura-Baturaja-Prabumulih, Prabumulih-Palembang, Prabumulih-Muara Enim-Lubuk Linggau, Muara Enim-Tanjung Enim. ZSS merupakan perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS) untuk wilayah Sumatera Selatan-Lampung. Komoditi yang diangkut oleh ZSS sendiri mulai dari batu bara, kayu, minyak kelapa, bahan perkebunan, dan juga penumpang (Yoga Bagus Prayogo, 2017: 13).


Fasad Stasiun Kotabumi (Foto: Jarwadi/29/01/2021)

Pada waktu jalur rel Blambangan-Kotabumi-Cempaka ini dibangun, jalur rel ini merupakan jalur kereta api kelas 2 (spoorweg 2e klasse) sehingga bangunan stasiunnya pun semula cukup sederhana, berbentuk limasan dan kemungkinan hanya merupakan bangunan utama stasiun saja. Peningkatan jalur rel ini menjadi jalur kereta api kelas 1 (spoorweg 1e klasse) terjadi pada tahun 1940. Bersamaan itu pula dilakukan penambahan dan perbaikan bangunan di lingkungan stasiun.


Stasiun Kotabumi dilihat dari palang sepur (Foto: Jarwadi/29/01/2021)

Dulu, stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Namun jalur 4 sekarang sudah tidak digunakan lagi semenjak selesai pembangunan jalur ganda pada 9 Desember 2020. Jalur 2 dan 3 digunakan sebagai sepur lurus di mana jalur 2 untuk sepur lurus yang menuju ke arah selatan (Stasiun Candimas), dan jalur 3 digunakan sebagai sepur lurus yang mengarah ke utara (Stasiun Cempaka).

Dampak dari pembangunan jalur ganda ini memang mengalami peningkatan infrastruktur di stasiun tersebut, termasuk adanya pembuatan peron pulau yang cukup tinggi berkanopi kecil di antara jalur 1 dan 2. Sehingga tampak terjadi perubahan dalam bangunan stasiun tersebut. Akan tetapi dilihat dari bentuk bangunan utama stasiunnya masih menyisakan memori heritage, seperti bentuk limasan, jendela yang besar dan pintu bekas gudang.

Sebagai stasiun kelas I, Stasiun Kotabumi mempunyai aktivitas menaikkan maupun menurunkan penumpang yang tergolong ramai. Hal ini disebabkan banyaknya jadwal lalu lalang kereta api yang melintas di stasiun tersebut, seperti KA Sriwijaya, KA Kuala Stabas maupun KA Rajabasa. *** [300121]


Kepustakaan:

Oegema, J. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Deventer-Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V.

Yoga Bagus Prayogo, 1995-; Yohanes Sapto Prabowo; Diaz Radityo; Teguh Prastowo. (2017). Kereta api di Indonesia: sejarah lokomotif uap / Yoga Bagus Prayogo, Yohanes Sapto Prabowo, Diaz Radityo; editor, Teguh Prastowo. Yogyakarta:: Jogja Bangkit Publisher.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami