Museum Bank Mandiri terletak di Jalan Lapangan Stasiun No. 1 Jakarta Kota. Museum ini menempati areal seluas 10.039 m², dan terletak persis di depan stasiun kereta api Kota. Bangunan museum ini terdiri atas 4 lantai dengan luas keseluruhan 21.509 m², dan mulai difungsikan sebagai museum sejak awal tahun 2004.
Kendati letaknya sangat strategis dan mudah dicapai, namun keberadaan museum ini kurang diketahui khalayak ramai, mungkin karena minimnya publikasi terlebih lagi karena papan nama “Museum Bank Mandiri” terletak di tengah bangunan, yang justru kurang eye catching karena pengendara tidak mungkin menolehkan kepala selagi berkendaraan. Sedangkan dari depan bangunan, papan nama ini tidak mungkin terlihat karena lapangan yang tepat di depannya terdapat pepohonan yang menghalangi dan ditambah lagi adanya shelter untuk busway Trans Jakarta. Akan lebih menarik perhatian orang jika papan ini diletakkan di sudut gedung yang merupakan persimpangan jalan Pintu Besar Selatan, Asemka, dan Jembatan Batu menuju Mangga Dua. Papan nama dari lokasi ini akan mempermudah masyarakat umum mengetahui keberadaan museum ini.
Gedung bergaya art-deco ini benar-benar megah. Dibangun oleh Biro Konstruksi NV Nedam pada tahun 1929 dan diresmikan pada tanggal 14 Januari 1933 sebagai Kantor Cabang Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) untuk Dunia Timur dan dikenal sebagai Gedong Factorij Batavia. Sang arsitek gedung ini adalah J.J.J. de Bruin dan C. van der Linde.
Koleksi Bank Mandiri
Selain kemegahan gedung Museum Bank Mandiri yang mengundang decak kagum para arsitek kita, museum ini memiliki banyak koleksi yang berkaitan dengan dunia perbankan maupun koleksi pendukung dalam operasional bank kala itu. Sebagai contoh adalah bermacam-macam alat penghitung (sempoa, kalkulator), mesin ketik, mesin ATM, alat timbangan, alat pembayaran yang pernah diproduksi, seragam satpam, prestasi pegawai bank, pakaian anti bahan peledak, buku keuangan tahunan abad 19, foto gedung-gedung bank yang tergabung dalam Bank Mandiri (Nederlandsche Handel-Maatschappij, Escomptobank, Chartered Bank) dan lain-lain. Bank vault atau strong room atau khasanah juga tak luput mendapatkan perhatian.
Di lantai 3 terdapat display ruang kerja direktur bank. Di sini pengunjung bisa merasakan suasana para petinggi sedang mengerutkan kening memikirkan masalah moneter. Pada ruangan tertentu di pajang pula beberapa gubernur de Javasche Bank hingga Bank Indonesia. Juga ada ruangan yang khususnya memamerkan benda-benda numismatik, mulai dari uang zaman VOC hingga uang yang dipakai saat ini.
Luasnya areal museum ditambahnya banyaknya koleksi yang dimiliki museum ini memerlukan berjam-jam untuk bisa menikmati koleksi yang dimiliki museum ini secara detail. Seperti kulkas kayu tempo doeloe, brandkas, sensasi lift schindler tempo doeloe dan kemegahan lantai ubin kuno. *** [110712]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar